Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RnD Bisa Jadi Alat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Analisa sentivitas ekonomi Indonesia yang dilakukan PIER Bank Permata. (IDN Times/Umi Kalsum)
Intinya sih...
  • Indonesia mengintip peluang dalam pengembangan riset dan pengembangan (RnD) untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi delapan persen.
  • Investasi di sektor RnD mengalami pertumbuhan signifikan, tercatat mencapai 6.515 persen, namun konsentrasi investasi asing masih menyasar Singapura.
  • Pemerintah akan memberikan kebebasan kepada kampus-kampus di Indonesia untuk melakukan riset demi peningkatan kapasitas industri dan profesional, serta mempercepat paten bagi periset.

Jakarta, IDN Times - Indonesia mengintip peluang dalam pengembangan riset dan pengembangan (RnD) dalam memenuhi target pertumbuhan ekonomi delapan persen. Sektor ini, diklaim menjadi salah satu unggulan dan bisa membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

Belakangan, lewat ASEAN Investment Report 2024, sektor RnD mengalami pertumbuhan yang signifikan. Investasi di sektor ini, lewat laporan tersebut, tercatat mencapai 6.515 persen. Angka ini muncul dalam periode yang cukup singkat pula, selama setahun terhitung sejak 2022 hingga 2023.

Namun, sejauh ini konsentrasi investasi asing dalam RnD menyasar Singapura. Negara-negara lain di ASEAN belum secara merata bisa menerima manfaat tersebut, termasuk Indonesia.

1. Potensinya besar

Ilustrasi sedang riset (unsplash.com/Scott Graham)

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi & Hilirisasi (BKPM), Nurul Ichwan, menyatakan pemerintah akan memaksimalkan potensi RnD di Indonesia. Makanya, dia akan memberikan kebebasan buat kampus-kampus di Indonesia untuk melakukan sederet riset demi peningkatan kapasitas industri dan profesional.

"Peluang mempercepat paten bagi periset dibuka. Kami akan membantu memperkenalkan hasilnya ke industri, tak selalu ke korporasi besar, tapi juga UMKM," ujar Ichwan dalam sesi diskusi Journalis on Network FPCI x Korea Foundation di Jakarta, beberapa waktu lalu.

2. Bisa digunakan UMKM

Edukasi pada pelaku UMKM di Dusun Trayu Kalurahan Ngargosari Kapanewon Samigaluh Kulonprogo tepatnya di Joglo Rajendra Farm. (Dok. Istimewa)

Nantinya, hasil riset yang dilakukan kampus-kampus di Indonesia tak hanya diberikan kepada industri besar. Diharapkan, pelaku usaha di level menengah, mikro, dan kecil, bisa memanfaatkannya demi perkembangan ekonomi Indonesia.

UMKM, menurut Ichwan, memang diperlukan untuk mendongkrak ekonomi dari bawah. Makanya, hasil riset dari kampus-kampus perlu disebarluaskan di level tersebut agar kapasitas produksi, pemasaran, inovasi, dan hal lainnya, bisa terbantu.

"Harapannya, mereka bisa bersaing di pasar nanti," kata Ichwan.

3. Sudah banyak buktinya

Ilustrasi Pengusaha/Wirausahawan (IDN Times/Aditya Pratama)

Tantangan dari RnD sebenarnya adalah anggaran. Maka dari itu, pemerintah Indonesia harus bisa menarik investor asing demi mendongkrak dukungan dana demi area ini.

Pentingnya RnD sudah terbukti dari cara Amerika Serikat membangun industrinya. Pada 2016 silam, desain ekonomi dari Presiden Barack Obama yang tak populer, dengan basis digital, justru mampu membawa Amerika Serikat pada kejayaan ekonomi. ConnectAll Initiative, nama program tersebut, telah membuat akses internet dan teknologi di Amerika Serikat rata, karena pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta.

Ini menghadirkan efek domino karena akses pendidikan, riset, dan lainnya, bisa berkembang. Hingga, efeknya mengarah pada akses ekonomi.

Situasi serupa juga dialami oleh Korea Selatan. Keberhasilan perusahaan Korea Selatan seperti Hyundai, Samsung, dan lainnya, dalam membangun bisnis tak lepas dari RnD.

Profesor Riset Yonsei University, Ko Young Kyung, menyatakan RnD tak cuma berbasis pada anggaran, namun keseriusan pemerintah. Makanya, Indonesia perlu lebih memerhatikan sektor RnD agar bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memenuhi target kenaikan delapan persen.

"Anggaran nasional untuk RnD terus meningkat, tak terkecuali ketika Korea Selatan berada di krisis ekonomi. Divisi RnD menjadi hal wajib bagi setiap perusahaan besar di Korea Selatan. Mereka tahu bagaimana memanfaatkannya demi menciptakan inovasi dan menggali keuntungan," ujar Ko.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us