Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Impor BBM Buat Tambah Stok Nataru, Pertamina Prioritaskan dari AS
Penggunaan kendaraan bermotor mengisi Pertamax Green 95 di SPBU Pertamina 44.552.11 di Jalan Kyai Mojo No.52, Bener, Tegalrejo, Yogyakarta, Sabtu (9/8/2025) siang. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Intinya sih...

  • Volume impor belum dapat diungkapkan secara pasti

  • Impor dilakukan sepanjang tahun dengan proses B2B

  • Sumber impor dari AS dan berbagai negara lain, sesuai kebijakan pemerintah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Meskipun pasokan domestik telah dioptimalkan, Pertamina Patra Niaga saat ini masih terus melakukan negosiasi dan perencanaan impor tambahan. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk memastikan kebutuhan energi di masa Nataru terpenuhi.

"Saat ini Pertamina Patra Niaga kami masih melakukan negosiasi dan perencanaan untuk kemudian melaksanakan kegiatan impor dalam memenuhi kebutuhan itu," kata Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun dalam media briefing di Jakarta pada Rabu (26/11/2025).

1. Volume impor belum bisa dibeberkan

ilustrasi kapal tanker Pertamina International Shipping (dok. PIS)

Mengenai berapa banyak volume impor yang akan diimpor, dia belum dapat memberikan angka pasti. Roberth menjelaskan, informasi lengkap mengenai volume impor baru akan disampaikan setelah proses negosiasi dengan para mitra dagang selesai dilakukan.

"Nah untuk berapa-berapanya tentunya pasti ini nanti akan diupdate pada saat kemudian negosiasi itu sudah berjalan," ujarnya.

2. Impor dilakukan seperti pada umumnya

Ilustrasi kapal tanker pengangkut minya. (unsplash.com/Haydn Pound)

Terkait target waktu negosiasi impor, Pertamina Patra Niaga menjelaskan aktivitas impor merupakan proses bisnis ke bisnis (business-to-business/B2B) yang berlangsung fleksibel sepanjang tahun.

"Kalau impor ini sebenarnya sepanjang tahun kita melakukan negosiasi ya. Jadi tentunya terkait dengan kepentingan B2B-nya nanti kami tidak dalam posisi kemudian Pertamina Patra Niaga akan impor di tanggal sekian, kami akan bernegosiasi di tanggal sekian. Kurang lebih seperti itu," kata dia.

3. Sumber impor dari AS dan berbagai negara lain

Mobil tanki BBM keluar dari Fuel Terminal Boyolali. (IDN Times/Larasati Rey)

Untuk sumber impor, Roberth menyebutkan mereka menyerap BBM dari berbagai pasar. Berdasarkan kebijakan pemerintah, perusahaan telah diarahkan untuk menyerap sekitar 40 persen dari pasokan dari Amerika Serikat (AS).

Sementara sisa kebutuhan impor lainnya akan dipenuhi melalui kerja sama dengan berbagai supplier penyedia yang tersebar di lokasi lain, sehingga sumber pasokan Pertalite cukup beragam.

"Kita pasar impor kita kan berdasarkan kebijakan dengan pemerintah sudah ada untuk menyerap yang dari AS, di luar itu juga, kalau AS kan setara 40 persen seperti kebijakan pemerintah. Selebihnya itu juga dilakukan dengan supplier-supplier penyedia yang ada di lokasi lain," tuturnya.

Editorial Team