Ilustrasi industri pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)
Menurut penggunaan barang, BPS mencatat impor terbesar ialah pada bahan baku/penolong senilai 15,63 miliar dolar AS. Nilai tersebut menunjukkan pertumbuhan 9,07 persen secara mtm, dan 53,33 persen secara yoy.
Kemudian, untuk barang modal nilainya mencapai 3,24 miliar dolar AS, tumbuh 8,01 persen secara mtm, dan 27,95 persen secara yoy. Lalu, untuk barang konsumsi nilainya mencapai 2,49 miliar dolar AS, tumbuh 24,55 persen secara mtm, dan tumbuh 45,27 persen secara yoy.
Dengan demikian, impor bahan baku/penolong berkontribusi sebesar 73,18 persen dari total impor di Desember 2021. Sementara kontribusu impor barang modal sebesar 15,15 persen, dan barang konsumsi 11,67 persen.
Margo mengatakan pertumbuhan impor baik untuk bahan baku/penolong, barang modal, dan barang konsumsi menunjukkan pemulihan ekonomi.
"Permintaan bahan baku/penolong dan barang modal mengindikasikan sektor ekonomi domestik sudah mulai membaik. Dan peningkatan impor pada barang konsumsi bahwa daya beli masyarakat membaik untuk memenuhi kebutuhannya," ucap Margo.