Neraca Dagang RI Surplus 1,02 Miliar Dolar AS di Desember 2021

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia di bulan Desember 2021 mengalami surplus 1,02 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia telah mengalami surplus neraca perdagangan selama 20 bulan berturut-turut.
"Jadi selama 20 bulan Indonesia selalu surplus. Artinya nilai ekspor kita selalu lebih tinggi dibandingkan impor selama 20 bulan terakhir," ucap Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1/2022).
1. Nilai ekspor tembus 22,38 miliar dolar AS

Di Desember 2021, tercatat nilai ekspor tembus 22,38 miliar dolar AS. Margo mengatakan nilai ekspor di Desember turun 2,04 persen dibandingkan November 2021 (month-to-month/mtm) yang mencapai 22,84 miliar dolar AS.
Sementara itu, jika dibandingkan Desember 2020 (year on year/yoy), nilai ekspor Desember 2021 meningkat 35,3 persen.
Lebih rinci, nilai ekspor migas pada Desember 2021 sebesar 1,09 miliar dolar AS, turun 17,93 persen secara mtm, tetapi naik 7,33 persen secara yoy.
Adapun nilai ekspor non migas pada Desember 2021 mencapai 21,28 miliar dolar AS, turun 1,06 persen secara mtm, tetapi naik 37,13 persen secara yoy.
2. Nilai impor Desember tembus 21,36 miliar dolar AS

BPS mencatat nilai impor pada Desember 2021 mencapai 21,36 miliar dolar AS. Capaian nilai impor ini naik secara mtm maupun yoy.
Nilai impor Desember 2021 naik 10,51 persen dibandingkan November 2021 yang hanya sebesar 19,33 miliar dolar AS. Lalu, dibandingkan Desembe 2020 yang sebesar 14,44 miliar dolar AS, maka nilai impor Desember 2021 naik 47,93 persen.
Adapun impor migas secara mtm naik 11,66 persen, dan secara yoy naiknya mencapai 127,95 persen. Lalu, nilai impor non migas pada Desember 2021 naik 10,29 persen secara mtm, dan naik 38,78 persen secara yoy.
3. Struktur ekspor dan impor berdasarkan ekspor

Ekspor non migas menyumbang 95,11 persen dari total ekspor Desember 2021. Adapun struktur ekspor secara keseluruhan, sektor industri berkontribusi 76,34 persen. Kemudian, sektor tambang berkontribusi 16,98 persen, migas 4,89 persen, dan pertanian 1,79 persen.
Sementara itu, struktur impor di Desember 2021 menurut penggunaan barang, sebesar 73,18 persen digunakan untuk impor bahan baku/penolong. Lebih rinci, bahan baku/penolong berkontribusi 73,18 persen, barang modal 15,15 persen, dan barang konsumsi 11,67 persen.