Jakarta, IDN Times - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) meminta pemerintah menolak pencoretan oleh Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (AS) atau Office of the US Trade Representative (USTR) dari daftar negara berkembang di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Ekonom Senior Indef, Aviliani, menyatakan Indonesia bakal menanggung beban besar jika nanti menerima begitu saja keputusan AS dalam sidang WTO.
"Menurut saya pemerintah jangan bangga dulu, sebab kalau dari indikator kita belum bisa masuk ke sana (negara maju). Ini harus jadi early warning, kalau kita diem aja dan disetujui WTO, current account kita akan kena sebab berbagai keringanan akan hilang," kata Aviliani dalam diskusi publik di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (27/2).