Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Irwan Hidayat, Pemilik Sido Muncul

Director PT Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat (IDN Times/Kevin Handoko)
Director PT Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat (IDN Times/Kevin Handoko)

Mewarisi bisnis yang sempat terlilit utang tentu bukan hal mudah. Itulah yang dirasakan Irwan Hidayat, pemilik perusahaan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Malang-melintang di industri obat tradisional selama lebih dari tujuh dekade, Sido Muncul kini menjadi perusahaan yang dikenal hingga mancanegara.

Pernah mengalami masa sulit dalam mempertahankan perusahaan, Irwan Hidayat kini tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat 44 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2023. Harta kekayaannya mencapai 1,08 miliar dolar AS (setara Rp16,4 triliun).

Lantas, bagaimana sepak terjang Irwan Hidayat dalam industri obat tradisional? Simak dalam artikel berikut ini!

1. Profil Irwan Hidayat

President Director PT Sido Muncul, Irwan Hidayat (IDN Times/Helmi Shemi)
President Director PT Sido Muncul, Irwan Hidayat (IDN Times/Helmi Shemi)

Dilansir laman resmi Sido Muncul, Irwan Hidayat yang memiliki nama asli Lim Bien Tiong lahir di Yogyakarta pada 23 April 1947. Ia merupakan anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Yahya Hidayat dan Desy Sulistyo. 

Irwan menempuh pendidikan di SMA Ksatrian Semarang, Jawa Tengah (1964). Ia sempat menempuh pendidikan sarjana di Universitas Trisakti, namun tidak dilanjutkan. 

Saat ini, Irwan Hidayat menjabat sebagai direktur perseroan. Hal itu berdasarkan keputusan RUPST pada 18 Mei 2016. Kemudian, ia diangkat kembali sebagai direktur berdasarkan keputusan RUPST 30 Maret 2022.

Sebagai seorang direktur, Irwan menjalankan fungsi dan tanggung jawab atas pemasaran, komunikasi, dan tanggung jawab sosial. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai komisaris beberapa perusahaan sebagai berikut:

  • Komisaris PT Muncul Mekar (sejak 1994)
  • Komisaris PT Muncul Putra Offset (sejak 1994)
  • Komisaris PT Muncul Armada Raya (sejak 2002)
  • Komisaris Utama PT Semarang Herbal Indo Plant (sejak 2009)
  • Komisaris Utama PT Sido Muncul Pupuk Nusantara (sejak 2012)
  • Komisaris Utama PT Mentari Anugerah Sakti (sejak Juli 2023)
  • Komisaris PT Berlico Mulia Farma (sejak 2014)
  • Komisaris Utama PT Chanti Hotel Aura Nusantara (sejak 2014)
  • Direktur Utama PT Hotel Candi Baru (sejak Maret 2018)
  • Direktur Utama PT Tri Astha Akeno (sejak Oktober 2023)

2. Jatuh bangun Irwan Hidayat mempertahankan Sido Muncul

Director PT Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat bersama COO IDN, William Utomo (IDN Times/Reynaldy Wiranata)
Director PT Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat bersama COO IDN, William Utomo (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Sido Muncul didirikan oleh pasangan suami istri Siem Thiam Hie dan alias Rakhmat Sulistio pada 1930. Mulanya, pasangan Rahmat Sulistio merintis toko roti bernama Roti Muncul.

Pada tahun itu, Rakhmat Sulistio mulai meracik jamu masuk angin yang jamak dikenal dengan nama Tolak Angin. Pada 1935, mereka memutuskan membuka usaha jamu di Yogyakarta.

Pada 1972, usaha tersebut terliling utang Rp46 juta. Cucu mereka, Irwan Hidayat, lantas membuat iklan produk di radio. Lambat laun, bisnis mulai membaik hingga semua utang dapat dilunasi. Tak berhenti di sana, Sido Muncul terus memperluas usaha hingga dapat memproduksi 250 jenis produk. 

Namun, perusahaan tersebut kembali terlilit utang pada 2000-an. Dengan strategi yang sama, Irwan Hidayat menggaet Mbah Marijan--juru kunci Gunung Merapi--sebagai bintang iklan produknya. Saat itu, Mbah Marijan memang dikenal sebagai tokoh masyarakat yang setia menjaga Gunung Merapi. 

Iklan produk Kuku Bima Energi yang dibintangi Mbah Marijan pun laku keras di pasaran. Tak hanya membayar utang, Sido Muncul bahkan berhasil melebarkan sayap ke lini bisnis yang lain, seperti properti, distribusi, hingga keuangan.

Pada 2000, Sido Muncul menerima dua sertifikat yang setara dengan farmasi, yakni Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Pada 2013, Sido Muncul pun berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode SIDO.

Pada 2019, Sido Muncul memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk 274 produk. Sertifikat yang diterima pada 6 Maret 2019 ini terbagi dalam empat jenis produk, yaitu Jamu, Suplemen dan Bahan Suplemen, Minuman dan Bahan Minuman serta permen.

3. Kualitas produk jadi kunci keberlangsungan usaha

Produk Sido Muncul seperti Tolak Angin, Kuku Bima, Jahe Wangi dan jamu tradisional lainnya. (IDN Times/Helmi Shemi)
Produk Sido Muncul seperti Tolak Angin, Kuku Bima, Jahe Wangi dan jamu tradisional lainnya. (IDN Times/Helmi Shemi)

Menurut Irwan Hidayat, kualitas produk dan kepercayaan masyarakat adalah kunci keberlangsungan usaha. Oleh sebab itu, Sido Muncul tak sekadar menjual produk, melainkan juga mempertahankan kualitas. Perusahaan tersebut menerapkan scientific base dalam memasarkan produk.

"Orang membeli produk karena pengalaman empiris. Tahun 90-an harus scientific base, produk dan keamanannya seperti apa. Pokoknya apa pun yang bisa membuat orang percaya pada Sido Muncul, saya lakukan," kata Irwan dalam acara Indonesia Millennial Summit 2020.

Strategi pemasaran menjadi titik balik Irwan Hidayat dalam menyelamatkan krisis Sido Muncul. Pada 20 tahun pertama, Irwan mengubah strategi marketing perusahaan. Saat itu akhirnya ia sadar sebenarnya ia menjual produk setiap hari, membuat produk, tetapi tidak laku.

Irwan berpikir yang harus dilakukannya adalah membangun kepercayaan. "Makanya dari tahun 1990 sampai hari ini saya berusaha membuat orang percaya. Karena menurut logika saya, kalau orang percaya, dia pasti beli produknya," kata Irwan.

4. Irwan Hidayat meraih gelar doktor honoris causa

Dirut Sidomuncul Irwan Hidayat menekankan kearifan lokal menjadi kekuatan bisnisnya. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Dirut Sidomuncul Irwan Hidayat menekankan kearifan lokal menjadi kekuatan bisnisnya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Meski sempat tertimpa krisis hingga nyaris bangkrut, tangan dingin Irwan Hidayat mampu membalikkan keadaan. Kini, produk-produk Sido Muncul telah mendunia.

Atas jasanya tersebut, Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyematkan gelar doktor kehormatan atau honoris causa kepada Irwan lantaran mampu menjadi pionir di bidang pemasaran jamu. Irwan dinilai sanggup mempertahankan Sido Muncul dengan komposisi produk jamu tanpa campuran bahan kimia.

Menurut Irwan, apabila unsur-unsur kekayaan alam diuji secara klinis akan menjadi temuan yang luar biasa. Oleh sebab itu, ia menyarankan para akademisi berkolaborasi dengan dunia kedokteran untuk mengombinasikan produk herbal dengan obat-obatan farmasi. 

"Ini butuh political will. Kalau herbal diuji klinis akan luar biasa, dan sebenarnya ini sebuah kekayaan Indonesia, ya. Kalau dunia kedokteran dan pendidikan melakukan bagaimana obat-obat herbal jadi salah satu patner obat farmasi, ini cita-cita saya sejak 40 tahun lalu. Dan terbukti produknya cuma tolak angin herbal masuk angin bisa mengalahkan obat farmasi," ujar Irwan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jumawan Syahrudin
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us