Airlangga: Meski Minus 5,32 Persen, Ekonomi Indonesia Masih Lebih Baik

Tren perekonomian berbagai indikator juga ke arah positif

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut perekonomian Indonesia masih lebih baik dibanding negara-negara tetangga yang terimbas COVID-19.

Berdasarkan data Kemenkes, spesimen dalam pengetesan COVID-19 mencapai 1,8 juta. Kasus yang telah terkonfirmasi lebih dari 132 ribu dan yang sembuh mencalai 87 ribu.

"Jadi kalau dibandingkan beberapa negara, kasus sembuh 65,9 persen dan fatality rate 5,9. Ini sebanding dengan apa yang terjadi di global," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/8/2020).

Kendati perekonomian Indonesia kuartal II minus 5,32 persen kata Airlangga, itu masih lebih baik dibandingkan negara tetangga. Di antaranya Malaysia diumumkan -17,1 persen, Filipina -16,5 persen, Singapura -12 persen, Jerman -11 persen, dan Prancis -19 persen.

"Indonesia gak sedalam yang lain. Tren perekonomian berbagai indikator juga ke arah positif. Stok market mendekati balik ke 81 triliun dari 90 trilun. Akhir Maret kemarin memang pandemik terburuk," ujarnya.

Dia menambahkan, harga minyak relatif naik. Begitu pula dengan alumunium dan CPO.

"Jadi, kira-kira sudah di atas harga. Dari ekonomi baik di Sumatra dan Kalimantan gak sedalam di Pulau Jawa," jelasnya.

Menurut Airlangga, ada beberapa sektor yang jadi pengungkit. Di antaranya sektor pertambangan, keuangan, pendidikan, real estate, dan properti.

"Lalu industri, utility, dan kesehatan. Daei sisi domestik, kendaraan bermotor sudah naik. Penjualan retail juga sudah naik, indeks keyakinan konsumen naik, dan survei dunia usaha dari minus 13 sudah membaik. Trennya sudah membaik seiring dengan kegiatan di global. Kami juga melihat sektor perbankan, korporasi restrukturnya sudah 17 persen. UMKM sudah 50-55 persen," ujar Airlangga.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2021 Sebesar 4,5 sampai 5 Persen

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya