Survei: Kepercayaan Pengguna Ojol saat New Normal Capai 45 Persen 

Harus dimaksimalkan melalui integrasi antarmoda

Jakarta, IDN Times - Kepercayaan penggunaan ojek online di masa adaptasi kebiasaan baru mencapai 45 persen dari total pengguna aktif transportasi publik. Jumlah itu menduduki tingkat pertama dibandingkan pilihan transportasi lainnya. Data tersebut diperoleh dari Survei Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) pada Juni 2020.

"Total pengguna ojek online tersebut setidaknya mendukung hampir 66,2 persen total responden untuk tetap mau menggunakan transportasi publik,” ujar Sekretaris Jenderal MTI Harya S. Dillon dalam diskusi virtual, Selasa (4/8/2020).

1. Transportasi online harus dimaksimalkan melalui integrasi antarmoda

Survei: Kepercayaan Pengguna Ojol saat New Normal Capai 45 Persen Gojek Luncurkan Inisiatif J3K (Dok. IDN Times)

Harya memaparkan, kehadiran transportasi online menjawab tantangan terkait simpul-simpul transportasi publik yang sering sekali sulit untuk dijangkau masyarakat. Menurut dia, transportasi online memberikan nilai lebih yang sebelumnya didapat dari transportasi pribadi. Sehingga, harus dimaksimalkan melalui integrasi antarmoda sebagai segmen sarana penghubung awal dan akhir perjalanan (first-mile-last-mile).

"Integrasi ini akan membuat pengguna angkutan publik atau moda raya dapat melakukan perjalanan secara mulus, tuntas dengan minim kendaraan pribadi," tuturnya.

Baca Juga: Kisah Heroik Yanti, Rela Jual Emas untuk Bantu Tukang Becak dan Ojol

2. Jumlah perjalanan Gojek meningkat 46 persen

Survei: Kepercayaan Pengguna Ojol saat New Normal Capai 45 Persen Ilustrasi (Gojek)

Head of Transport Gojek Group, Raditya Wibowo menambahkan, jumlah perjalanan dengan Gojek dari dan menuju hub transportasi meningkat 46 persen setiap tahunnya. Berdasarkan data internal Gojek, 1 dari 2 pelanggan Gojek pernah menggunakan layanan Gojek dari atau menuju hub transportasi.

Kemudian, jumlah pengguna yang menggunakan layanan GoRide dan GoCar untuk mencapai stasiun MRT pada Desember 2019 meningkat hampir tujuh kali lipat sejak MRT diluncurkan. Sebelas lokasi stasiun KRL Commuter Line dan Kereta Jarak Jauh juga menjadi titik berangkat dan tujuan yang paling sering dipesan pengguna layanan GoRide di Jabodetabek. 

Raditya menjelaskan, masyarakat yang menggunakan GoRide dan GoCar sebagai penghubung awal dan akhir perjalanan (first-mile-last-mile) ke pusat transportasi publik juga menghemat waktu perjalanan hingga 40 persen.

"Fitur dan layanan GoRide Instan mampu memangkas waktu tunggu pengguna hingga 40 persen di berbagai titik hubung transportasi publik seperti Stasiun MRT, KRL, dan Transjakarta," ungkapnya.

3. Gojek menghadirkan layanan GoTransit

Survei: Kepercayaan Pengguna Ojol saat New Normal Capai 45 Persen Driver Gojek. Dok. IDN Times

Untuk meningkatkan integrasi transportasi multimoda, kata Raditya, Gojek juga telah menghadirkan solusi teknologi GoTransit. Solusi ini membantu pengguna untuk merencanakan dan memantau perjalanan dari/ke berbagai titik hub transportasi publik melalui rekomendasi rute terintegrasi dan informasi operasional.

"Nantinya, layanan GoTransit ini akan memungkinkan pemesanan maupun pembelian tiket transportasi multimoda. Perjalanan yang lebih terhubung kami percayai bisa membuat masyarakat lebih banyak menggunakan transportasi publik,” ujar Raditya.

Baca Juga: Jadi Andalan di Masa New Normal, Gojek Luncurkan Inisiatif J3K

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya