Indra Karya Bidik Kontrak Rp800 Miliar Tahun Ini

Jakarta, IDN Times - PT Indra Karya (Persero), BUMN yang bergerak di bidang jasa konsultasi rekayasa (engineering) menargetkan kontrak senilai Rp800 miliar di 2024 ini.
Direktur Indra Karya Eko Budiono mengatakan, di 2023 ini pihaknya mencatatkan kontrak senilai Rp600 miliar.
“Untuk 2024 kami akan mencoba mencatatkan kontrak kurang lebih Rp800 miliar,” kata Eko dalam media briefing di Jakarta, Selasa (26/3/2024).
1. Indra Karya cetak laba Rp13 miliar sepanjang 2023

Sepanjang 2023, Indra Karya yang saat ini merupakan perusahaan BUMN yang dititip kelola pada PT Danareksa (Persero) mencatatkan pendapatan sebesar Rp210 miliar. Eko mengatakan, pendapatan perusahaan ditargetkan meningkat 20 persen tahun ini.
“Kemudian dengan penjualan tahun 2024, kita naikkan dari Rp210 miliar menjadi Rp250 miliar. Artinya ada pertumbuhan 20 persen sesuai dengan arahan kementerian,” ucap Eko.
Adapun laba bersih perusahaan tembus Rp13 miliar pada 2023, dan ditargetkan naik menjadi Rp16 miliar tahun ini.
“Dari sisi laba, kita juga akan mendorong lagi, dari Rp13 miliar kurang lebih menjadi Rp16 miliar,” ucap Eko.
2. Indra Karya terlibat dalam manajemen konstruksi induk IKN

Indra Karya saat ini memiliki 900 tenaga ahli yang memiliki keahlian masing-masing, dan tersebar di proyek-proyek yang ada di Indonesia.
Perusahaan telah mengerjakan sejumlah proyek strategis nasional (PSN), misalnya Bendungan Jatigede yang ada di Sumedang, Jawa Barat. Kemudian, Bendungan Beringin Sila, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lalu, Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Perusahaan juga terlibat dalam proyek PLTA Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat; PLTA Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara; dan PLTM Harjosari, Pekalongan, Jawa Tengah.
Pada proyek non-SDA, Indra Karya juga terlibat dalam proyek LRT Jabodebek, Pelabuhan Patimban, dan Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu NTT.
Pada proyek non-SDA penataan kawasan, Indra Karya terlibat dalam proyek revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah, serta penanganan penataan kawasan pascabadai Seroja.
Tak hanya itu, Indra Karya juga mengerjakan penataan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim).
“Di IKN kita terlibat dalam manajemen konstruksi induk,” kata Eko.
3. Indra Karya fokus garap proyek pengelolaan SDA

Eko mengatakan, proyek pengelolaan SDA masih terus menjadi fokus perusahaan ke depannya. Selama ini, proyek tersebut telah menjadi penopang bisnis perusahaan.
“Itu menjadi tantangan kami untuk bisa terus menjaga SDA ini tetap menjadi penyeimbang, atau menjadi pondasi untuk ketahanan pangan kita,” ujar Eko.
Eko mengatakan, pihaknya melihat banyak potensi pengembangan usaha ke depannya, apalagi dengan semakin terbukanya sumber pendanaan yang bisa diakses perusahaan.
“Sebaran kami ini BUMN sudah ada, swasta lebih kuat, loan juga semakin besar, tinggal nanti sejauh mana 2024 kita dorong. Apalagi peluang untuk loan ini semakin besar. Terutama dalam hal menyikapi masalah banjir, ini luar biasa,” ucap Eko.