Industri Pangan Lokal Sehat Jadi Peluang Bisnis di Tengah Pandemik

Jakarta, IDN Times - Industri pangan lokal bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan, di tengah pandemik virus corona atau COVID-19. Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Slamet Budijanto mengatakan, banyak produk yang diminati saat pandemik, terutama makanan sehat.
"Saat pandemik ada kecenderungan kita memesan produk yang dekat rumah. Ini yang saya katakan bahwa sebetulnya industri pangan lokal berpotensi luar biasa. Yang dibutuhkan adalah pangan stabil, mudah dikonsumsi, misalnya frozen food," kata Slamet dalam diskusi webinar IPB, Kamis (18/6) sore.
1. Sebanyak 61 persen masyarakat Indonesia lebih peduli kesehatan

Fakta lainnya, menurut Slamet, pandemik COVID-19 membuat 61 persen masyarakat Indonesia lebih peduli dengan kesehatan. Hal itu dapat dijadikan peluang bagi pengusaha yang mau terjun ke industri pangan sehat.
"Contohnya tempe, orang lebih suka menggunakan kedelai impor karena gede-gede. Lalu ada yang jual kedelai lokal dan diklaim non-GMO, harganya bisa 2-3 kali lipat," ujar dia.
2. Penjualan makanan berlabel non-GMO cenderung meningkat

Genetically Modified Organism (GMO) merupakan rekayasa genetika pada produk pangan. Menurut Slamet, banyak orang yang beranggapan makanan ber-GMO berbahaya. Padahal, aman-aman saja mengonsumsinya selama sudah melalui serangkaian uji keamanan pangan.
"Klaim kesehatan pada produk makanan memang belum tentu benar, tapi growth-nya (penjualan) bisa 10 persen," kata dia.
3. Pangan lokal bisa membuat masyarakat bertahan di tengah pandemik

Pada era COVID-19, Slamet mengatakan, terjadi perubahan dahsyat dalam berbisnis. Pangan dan agrikultur adalah contoh sektor yang dapat memanfaatkan situasi saat ini.
"Pangan dan agrikultur kan nyambung, kalau kita gerak di bidang pangan dengan sumber daya lokal, berarti kita di area yang benar. Dengan sinergi yang kuat, kita bisa survive. Gali potensi lokal, lalu kembangkan ke teknologi tepat sasaran," ungkap Slamet.