Jakarta, IDN Times - Industri rokok elektrik (REL) di Indonesia sebagian besar digerakkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ribuan unit usaha, mulai dari produsen liquid hingga toko ritel, menjadi tulang punggung rantai produksi sektor ini.
Namun, pertumbuhan industri REL diproyeksikan melambat akibat berbagai tekanan, seperti menurunnya daya beli masyarakat, regulasi yang semakin ketat, dan kekhawatiran kenaikan cukai.