Jakarta, IDN Times - Euro jatuh di bawah 1 dolar AS untuk pertama kalinya sejak Desember 2002. Euro turun ke level 0,9998 dolar AS pada Rabu (13/7/2022) setelah Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan lonjakan inflasi AS pada bulan Juni sebesar 9,1 persen di luar prediksi sejumlah pihak.
Hal itu meningkatkan ekspektasi pengetatan lebih lanjut suku bunga oleh Federal Reserve AS. Kepala ekonom makro di Equiti Capital, Stuart Cole, mengatakan peningkatan biaya pinjaman membuat dolar AS lebih menarik bagi investor.
"Distribusi gas, stagflasi, resesi, semuanya adalah faktor sehingga berdampak bearish pada euro," kata Stuart Cole, seperti dikutip dari Al Jazeera, pada Kamis (14/7/2022).