Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Perkasa Pagi Ini di Tengah Sentimen Lonjakan Inflasi AS

Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar mata uang Garuda alias rupiah menguat atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan, Kamis (14/7/2022) pagi. Kurs mata uang rupiah dibuka menguat 2 poin ke level Rp14.991 per dolar AS.

Seperti dikutip dari Bloomberg, mata uang rupiah sebelumnya ditutup di level Rp14.995.

1. Inflasi AS masih dalam tren kenaikan

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, data inflasi konsumen AS bulan Juni dirilis lebih tinggi dari bulan sebelumnya 9,1 persen yoy versus 8,6 persen yoy. Hasil tersebut bakal memvalidasi kebijakan Bank Sentral AS untuk lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya, karena ternyata inflasi AS masih dalam tren naik.

"Kini ekspektasi kenaikan suku bunga acuan 100 basis poin di Juli ini meningkat menjadi 79,7 persen menurut Fed Watch Tools dari CME," kata Ariston kepada IDN Times, Kamis.

2. Rupiah masih bisa melemah

Ariston memprediksi, nilai tukar rupiah kemungkinan masih bisa melemah hari ini terhadap dolar AS setelah rilis data inflasi konsumen AS bulan Juni pada Rabu malam mencetak rekor baru dalam 40 tahun.

"Dari dalam negeri sendiri, kenaikan inflasi karena kenaikan harga pangan menjadi kekhawatiran tersendiri yang bisa menekan rupiah. Inflasi tinggi bisa menurunkan daya beli masyarakat dan menekan pertumbuhan ekonomi," ujarnya. 

3. Prediksi rupiah pada penutupan perdagangan nanti sore

Dikatakan Ariston, rupiah pada penutupan nanti sore diprediksikan masih fluktuatif. Mayoritas mata uang Asia diperdagangkan dalam range yang tipis sepanjang hari. Investor mempertimbangkan rilis data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan. 

"Potensi pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp14.980-Rp15.030," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us