Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia membeberkan alasan Indonesia mendorong pembentukan organisasi negara penghasil nikel, layaknya OPEC yang merupakan organisasi negara pengekspor minyak bumi.

Hal itu disebabkan oleh beberapa negara di Eropa yang mulai menggunakan strategi agar pembangunan pabrik baterai mobil listrik harus dekat dengan pabrik mobilnya. Hal itu akan merugikan negara penghasil bahan baku baterai kendaraan listrik, termasuk Indonesia.

"Bahwa ini adalah mimpi besar Indonesia untuk bagaimana kita mendirikan organisasi semacam OPEC, kenapa? karena beberapa negara lain di Eropa itu sudah melakukan satu bagian dari strategi agar pembangunan pabrik baterai mobil itu harus dekat dengan pabrik mobil," kata Bahlil dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).

1. Sikap negara Eropa akan menyulitkan negara penghasil nikel memperoleh nilai tambah

Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)

Jika negara-negara di Eropa menetapkan kebijakan bahwa pembangunan pabrik baterai mobil listrik harus dekat dengan pabrik kendaraannya, Indonesia akan kesulitan mendapatkan nilai tambah dari sumber daya alam (SDA) yang dimilikinya, yakni nikel sebagai bahan baku baterai.

"Negara-negara penghasil bahan baku (baterai kendaraan listrik) ini gak akan mendapat nilai tambah," tutur Bahlil.

2. Hampir tercapai kesepakatan dengan Kanada dan Australia

Editorial Team

Tonton lebih seru di