Duel Nikel di WTO Belum Usai, Gimana Nasib Perjanjian Dagang RI-Eropa?

Jakarta, IDN Times - Indonesia dan Uni Eropa belum juga menyepakati perjanjian dagang Indonesia-European Union (I-EU) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga mengatakan saat ini perundingan terkait I-EU CEPA sudah memasuki babak ke-12.
"I-EU CEPA kita sedang dalam proses perundingan. Jadi ini sudah memasuki ronde yang ke-12," kata Jerry kepada awak media di kantor Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
1. Wamendag jamin sengketa nikel di WTO tak pengaruhi perundingan I-EU CEPA
Di sisi lain, Indonesia dan Uni Eropa sendiri masih 'berduel' dalam gugatan penghentian ekspor nikel yang diajukan benua biru tersebut ke World Trade Organization (WTO). Sengketa itu tercatat di WTO dalam dispute settlement (DS) 592.
"Semuanya baik-baik saja. Pokoknya kami berharap hasilnya terbaik buat Indonesia. Saya mempunyai kemungkinan mudah-mudahan hasilnya baik," ucap Jerry.
2. Perundingan I-EU CEPA dan sengketa nikel dilakukan terpisah
Jerry juga menegaskan, perundingan I-EU CEPA dengan perkembangan sengketa nikel adalah hal yang berbeda, dan dibahas secara terpisah.
"CEPA itu kan bilateral, antara kami dengan EU. Kalau DS itu dengan WTO. Kami bersengketa dengan EU dalam forum WTO. Jadi itu bukan hal yang sama. Itu kami lakukan dalam prosesnya masing-masing. Ya dalam proses WTO, nah demikian juga dengan CEPA yang dilakukan secara bilateral," ujar dia.
3. Wamendag harap Indonesia bisa segera kantongi kesepakatan I-EU CEPA

Jerry menargetkan perundingan I-EU CEPA bisa rampung secepatnya, dikarenakan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan Uni Eropa. Dia pun berharap kesepakatan I-EU CEPA bisa diraih tahun ini.
"Mudah-mudahan (tahun ini)," kata Jerry.