Ini Penyebab Kecelakaan Kereta Turangga dan Commuterline Bandung Raya

Jakarta, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyelesaikan investigasi kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya yang terjadi pada awal Januari lalu.
Dari hasil investigasi tersebut, KNKT menyimpulkan bahwa kecelakaan kedua KA tersebut terjadi akibat adanya sinyal yang dikirim sistem interface tanpa perintah peralatan persinyalan blok mekanik (uncommanded signal) Stasiun Cicalengka yang terproses oleh sistem persinyalan blok elektrik Stasiun Haurpugur.
"Uncommanded signal tersebut kemudian ditampilkan pada layar monitor Stasiun Haurpugur sebagai indikasi seolah-olah telah diberi 'Blok Aman' oleh Stasiun Cicalengka. Hal ini berdampak pada proses pengambilan keputusan selanjutnya untuk pelayanan KA dari masing-masing stasiun," ujar Plt Kasubkom Investigator Kecelakaan Perkeretaapian KNKT, Gusnaedi Rachmanas dalam konferensi pers di Kantor KNKT, Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Gusnaedi menambahkan, faktor yang berkontribusi pada kasus kecelakaan ini adalah ditemukannya uncommanded signal dari sistem interface akibat transien tegangan dengan amplitudo sangat tinggi dalam waktu sangat singkat.