Inovatif, SMKN 4 Malang Ubah Kelas Kosong Jadi Hotel 

Sebenarnya, usaha yang kini dikembangkan oleh SMKN 4 Kota Malang itu awalnya hanya untuk memaksimalkan fasilitas yang ada di sekolah. Sekitar tahun 2018 total rombongan belajar (Rombel) per angkatan mencapai 32 kelas. Namun, kemudian ada pembatasan dari Direktorat Pembinaan SMK hanya boleh 24 kelas saja. Karena aturan tersebut SMKN 4 Malang harus mengurangi jumlah Rombel selama tiga tahun.

Akibatnya ada beberapa ruangan kelas yang tidak terpakai. Dari situlah kemudian muncul ide memaksimalkan ruangan yang kosong untuk unit usaha yang menguntungkan. 

"Kemudian dari sekolah muncul ide untuk memaksimalkan ruangan yang kosong tersebut menjadi hotel. Awalnya dulu disebut Edu house," papar Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 4 Malang, Eko Wahyudi, Kamis (16/7/2020). 

Dijelaskan Eko Wahyudi bahwa ketika awal ide membuat hotel muncul tidak dibuka untuk umum. Tetapi lebih kepada menyediakan penginapan kepada tamu-tamu sekolah. Baru pada tahun 2018 saat bergabung dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hotel milik SMKN 4 Malang tersebut dikomersilkan dengan konsep edu house. Kemudian pada pertengahan tahun 2019 SMKN 4 Malang bekerja sama dengan vendor penyedia akomodasi hotel murah Airy room. Eko juga menyebut bahwa manajemen pengelolaan hotel tersebut juga berbeda dengan sekolah. Meskipun secara umum masih di bawah naungan SMKN 4 Malang. 

"Awalnya kami kelola sendiri untuk hotelnya. Kebetulan pada tahun 2019 kami juga membuka jurusan perhotelan. Lalu setelah itu baru kami kerja sama dengan vendor penyedia akomodasi hotel," tambahnya. 

Lebih jauh, Eko menyebut bahwa hotel milik SMKN 4 Malang tersebut memang alih fungsi dari beberapa kelas kosong yang tak terpakai. Namun, proses alih fungsi tersebut bukan dilakukan saat pandemik COVID-19. Melainkan sudah menjadi salah satu unit usaha milik sekolah yang beroperasi sejak dua tahun terakhir. Hanya saja memang dirinya menjelaskan bahwa ada pergantian vendor penyedia akomodasi hotel murah. Mungkin hal tersebut yang membuat unit usaha milik SMKN 4 Malang tersebut menjadi viral. 

"Kalau sekarang memang logo vendornya besar dan terlihat jelas di depan. Padahal sebelumnya sudah ada logo vendor lain, hanya saja ukurannya lebih kecil," sambungnya. 

Sementara itu, terkait fasilitas yang tersedia, SMKN 4 Malang menyediakan 28 kamar dengan tiga varian. Family room dengan total 8 kamar, Twins bed 12 kamar dan single bed 8 kamar. Posisi kamar hotel tersebut berada pada bagian depan sekolah dan berada di lantai dua dan tiga gedung resepsionis sekolah. Lokasi yang strategis membuat hotel tersebut menjadi jujugan bagi tamu dari luar Kota Malang yang ada kegiatan atau agenda di sekitar SMKN 4 Malang. 

"Sebelum pandemik COVID-19 hotel kami ini selalu ramai saat akhir pekan. Apalagi kalau ada agenda di Lanal," sambungnya. 

Sebelum resmi beroperasi kembali, Eko Wahyudi menyebut bahwa hotel SMKN 4 Malang sempat tutup total saat awal pandemik COVID-19. Baru setelah muncul edaran new normal, pihak pengelola kembali membuka usaha tersebut sekaligus juga menandai kerjasama dengan vendor penyedia akomodasi hotel murah yang baru. Pembukaan kembali unit usaha hotel itu juga untuk mensupport jurusan perhotelan yang ada di SMKN 4. 

"Memang tujuannya untuk mensupport siswa. Jadi nanti ketika siswa jurusan perhotelan memerlukan praktek akan kami libatkan secara langsung secara terjadwal," pungkasnya.