Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang pria memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Seorang pria memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Intinya sih...

  • Investor asing beli saham Rp2,63 triliun, tarik dana SBN dan SRBI Rp700 miliar.
  • Arus masuk bersih ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp1,93 triliun.
  • Investor asing keluar dari pasar saham Rp32,02 triliun, namun tetap aktif di instrumen lain.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat selama 24-26 Maret 2025, investor asing (nonresiden) banyak masuk ke pasar saham Indonesia dengan total pembelian Rp2,63 triliun.

Tapi di waktu yang sama, mereka juga menarik dana dari pasar obligasi negara (SBN) sebesar Rp510 miliar dan dari instrumen SRBI sebesar Rp190 miliar. Setelah dihitung total, arus masuk bersih (netto) ke pasar keuangan Indonesia tercatat Rp1,93 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 24-26 Maret 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp1,93 triliun," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Jumat (28/3/2025).

1. Tapi investor asing sudah jual saham Rp32,02 triliun sejak awal tahun

Seorang wanita melintasi pantulan layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Sepanjang 2025 hingga 26 Maret, investor asing tercatat keluar dari pasar saham Indonesia dengan jual bersih sebesar Rp32,02 triliun. Namun, data BI menunjukkan mereka tetap aktif menempatkan dana di instrumen lain.

Di pasar Surat Berharga Negara, tercatat beli bersih sebesar Rp16,08 triliun, sementara di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia, dana masuk mencapai Rp10,98 triliun.

2. Imbal hasil obligasi Indonesia turun menjelang libur Lebaran

Ilustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bank Indonesia melaporkan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara atau SBN 10 tahun terus menurun dalam dua hari terakhir. Pada Rabu (26/3/2025), yield SBN tercatat turun ke level 7,13 persen, dan kembali turun ke 7,09 persen pada Kamis (27/3/2025) pagi.

Sementara itu, yield obligasi pemerintah AS (US Treasury Note) 10 tahun justru naik ke 4,352 persen pada Rabu.

3. Premi CDS Indonesia tenor 5 tahun naik tipis

Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Bank Indonesia mencatat premi credit default swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun naik tipis ke 90,84 basis poin (bps) per 26 Maret 2025, dari sebelumnya 90,41 bps pada 21 Maret.

CDS bisa bisa dikatakan semacam jaminan bagi investor terhadap risiko gagal bayar utang negara. Jadi, kenaikan angka tersebut menandakan risiko investasi di meningkat di mata investor.

Editorial Team