Ekonom Sampoerna Beri Pujian untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6 persen di tahun 2019

Jakarta, IDN Times - Perekonomian Indonesia kembali mendapat respons positif dan kali ini datang dari akademisi. Ekonom Sampoerna University, Wahyoe Soedarmono menilai, banyak ruang-ruang pertumbuhan ekonomi yang masih bisa dieksplorasi oleh pemerintah di tahun 2019. 

Hal itu dia ungkapkan dalam seminar Indonesia Economic and Financial Sector Outlook (IEFSO) 2019 dengan topik "Memperkuat Sektor Keuangan untuk Pertumbuhan di Tengah Ketidakpastian Global," Rabu (5/12).

Selain itu, menurut Wahyu, faktor Pemilu 2019 juga bisa mendorong iklim investasi mengingat investor biasanya melihat ekspektasi keuntungan finansial karena iklim politik.

1. Ekonomi Indonesia kuat karena konsumsi domestik

Ekonom Sampoerna Beri Pujian untuk Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaIDN Times/Isidorus Rio Turangga

Walau ada ketidakstabilan perekonomian global akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, Wahyoe beranggapan bahwa secara domestik, perekonomian Indonesia sangat kuat.

"Ekonomi Indonesia didominasi oleh konsumsi domestik (60 persen), jadi sebenarnya di dalam negeri, ekonomi kita sudah kuat. Defisit neraca transaksi berjalan memang ada, itu sebabnya pemerintah mengarahkan insentif pajak untuk dorong produktivitas," ujar Wahyoe.

Baca Juga: Ekonomi AS dan Perang Dagang Bayangi Rupiah

2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bagus

Ekonom Sampoerna Beri Pujian untuk Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaIDN Times/Isidorus Rio Turangga

Seperti sudah dirilis di publik, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018 berkisar di 5 persen. Menurut Wahyoe, pertumbuhan sebesar itu sudah cukup bagus.

"Bahkan jika dibandingkan dengan negara maju di kondisi ekonomi global seperti saat ini," kata Wahyoe.

3. Angka 5 persen masih bisa ditingkatkan lagi

Ekonom Sampoerna Beri Pujian untuk Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaIDN Times/Isidorus Rio Turangga

Ketika ditanya oleh wartawan apakah angka 5 persen bisa naik lagi, Wahyoe menyebut hal tersebut sangat mungkin. "Angka 5 persen bisa naik lagi karena menurut estimasi hitungan kami adalah 6 persen. Perlu sektor finansial yang kontributif, mengingat di kuartal ketiga 2018, kredit investasi dan modal kerja tumbuh dengan cepat," tegas Wahyoe.

4. Riset membuktikan pemerintah bisa survive dari krisis ekonomi

Ekonom Sampoerna Beri Pujian untuk Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaIDN Times/Isidorus Rio Turangga

Terkait ancaman krisis karena perang dagang AS-China, Wahyoe menjelaskan bahwa publik tidak perlu cemas. Ia menjelaskan bahwa riset telah membuktikan bahwa di tahun 2013 hingga 2014, pemerintah sukses bawa ekonomi Indonesia lepas dari krisis.

"Riset di tahun 2013 membahas kondisi ekonomi kala itu. Ada beberapa kebijakan ekonomi pemerintah, yakni flexible exchange rate dan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dicabut. Saat itu, rupiah sengaja dibiarkan mengalami depresiasi demi meningkatkan aktivitas ekspor. Sementara itu, subsidi BBM dicabut untuk dialihkan ke sektor industri demi menggenjot produktivitas," ujar Wahyoe.

Baca Juga: Survei Median Sebut Isu Ekonomi Cemaskan Publik, Ini Kata Erick Thohir

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya