Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Hana Adi Perdana
IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Kasubdit Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Mogadishu Djati Ertanto mengatakan Indonesia terancam serbuan rokok ilegal jika wacana pembatasan merek (brand restriction) dan pemberlakuan kemasan polos (plain packaging) di Indonesia benar-benar diberlakukan.

"Kalau plain packaging terjadi akan memudahkan pelaku tersebut untuk buat rokok ilegal masuk ke Indonesia," kata Mogadishu di Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (9/10).

Lalu apa dampak rokok ilegal terhadap Indonesia? 

1. Saat dibuat pembatasan merek, rokok ilegal akan merusak perekonomian Indonesia

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dampak masuknya rokok ilegal ke perekonomian Indonesia adalah pendapatan negara. Produsen rokok ilegal akan menghindari pembayaran cukai ke pemerintah. 

"Jadi membuat iklim usaha tidak sehat dan kompetisi tidak sehat," kata Mogadishu.

2. Masyarakat akan kebingungan dengan informasi rokok

(IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan masuknya rokok ilegal ke Indonesia, maka rokok legal pun terancam. Pasalnya masyarakat jadi sulit membedakan mana yang rokok ilegal dan mana yang legal.

"Ketika awal diterapkan (pembatasan merek) masyarakat masih butuh informasi yang mereka sudah terbiasa begitu melihat seperti apa kualitasnya, rasanya, kebayang sama mereka," jelas Mogadishu. 

3. Berkaca pada kasus serupa di Australia

IDN Times/Shemi

Australia menjadi negara pertama yang menerapkan kebijakan pembatasan merek dan kemasan polos ini pada 2012. Mogadishu mengatakan, dampak pertama yang terlihat adalah naiknya rokok ilegal di negara kangguru tersebut. 

"Rokok ilegal di Australia naik 11,5 persen ke 13,5 persen setahun. Itu bisa jadi karena kemasan polos," katanya.  

Editorial Team