Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Efek Domino Pembatasan Merek Rokok Jika Jadi Diterapkan di Indonesia

(IDN Times/Arief Rahmat)
(IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah dampak bisa terjadi jika nanti pemerintah Indonesia jadi menerapkan kebijakan pembatasan merek (brand restriction) dan pemberlakuan kemasan polos (plain packaging). Tidak hanya terhadap industri rokok tapi juga industri turunannya seperti industri tembakau dan cengkih. 

"Jadi kalau industri ada apa-apa, kebayang ke belakang kayak apa," kata Kasubdit Industri Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar, Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Mogadishu Djati Ertanto di Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (9/10).

1. Secara nasional rokok punya kontribusi PDB 6 persen dan 9 persen dari APBN

ilustrasi kenaikan pendapatan (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi kenaikan pendapatan (IDN Times/Arief Rahmat)

Mogadishu mengatakan sumbangsih rokok terhadap produk domestik bruto (PDB) ke manufaktur nasional adalah 6 persen. Selain itu, rokok juga menyumbang pendapatan negara sebesar 9 persen berdasarkan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) 2018.

"Total cukai rokok sekitar Rp150 triliun pada 2018," kata Mogadishu.

2. Penyerapan tembakau dan cengkih yang tinggi

IDN Times/Musthofa Aldo
IDN Times/Musthofa Aldo

Mogadishu juga menyebutkan serapan tembakau dan cengkih di Indonesia terbilang tinggi. Bahkan produsen cengkih Indonesia menjadi nomor satu di dunia dengan produksi di atas 100 ribu ton.

"90 persen market nasional rokok kretek. Artinya dari sisi produk dan industri sudah sangat khas. Tembakau lokal hampir 200 ton dan diserap semua industri rokok nasional," paparnya.

Bisa terbayang apa yang terjadi jika ada pembatasan merek rokok, bukan?

3. Masuknya rokok ilegal mengancam perekonomian Indonesia

IDN Times/Shemi
IDN Times/Shemi

Masyarakat bisa dibuat sulit dengan ancaman masuknya rokok ilegal akibat isu kebijakan pembatasan merek ini. Pasalnya, produsen rokok ilegal akan menghindari pembayaran cukai ke pemerintah. 

"Jadi membuat iklim usaha tidak sehat dan kompetisi tidak sehat," ujar Mogadishu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us