Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Weigh In Motion (WIM). Dokumentasi Jasa Marga
Weigh In Motion (WIM). Dokumentasi Jasa Marga

Intinya sih...

  • Menhub disarankan keliling Indonesia menggunakan moda jalan

  • Rencana Menhub tutup jembatan timbang

  • Jembatan timbang tak lagi efektif jaring truk ODOL

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Rencana penerapan Weigh in Motion (WIM) sebagai pengganti jembatan timbang oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi mendapatkan kritik dari Peneliti Senior Inisiatif Strategis Transportasi (INSTRAN), Felix Iryantomo.

Untuk diketahui, WIM merupakan suatu perangkat yang mampu menimbang kendaraan dalam keadaan bergerak sehingga meminimalisir interaksi antara petugas dan pengemudi. Penerapan WIM secara otomatis akan menutup pengoperasian jembatan timbang yang selama ini dinilai Dudy sebagai sarang pungli.

Kritik disampaikan Felix lantaran implementasi WIM dilakukan di jalan tol dan Kemenhub telah melakukan koordinasi dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

"Publik tahu bahwa Jasa Marga adalah salah satu BUMN operator sebagian besar jaringan jalan tol di Indonesia. Di sisi lain publik juga paham bahwa keberadaan jalan tol masih terbatas di sebagian Pulau Sumatra, Pulau Jawa, sedikit di Pulau Kalimantan, dan di Pulau Sulawesi ada sedikit di Kota Makassar dan sekitarnya, serta Manado – Bitung," tutur Felix, Senin (25/8/2025).

"Pertanyaan berikutnya, jika jembatan timbang dibubarkan, bagaimana Kementerian Perhubungan mengawasi lalu lintas angkutan barang di seluruh Indonesia terutama di jalan-jalan nasional yang belum ada jaringan jalan tol?," sambungnya.

1. Menhub disarankan keliling Indonesia menggunakan moda jalan

Menhub, Dudy Purwagandhi. (Dok. Kemenhub)

Oleh sebab itu, Felix menyarankan Menhub Dudy untuk melaksanakan perjalanan keliling Indonesia menggunakan moda jalan. Misalnya diawali pada menjelang akhir 2025 bisa Tur Sumatra.

Selanjutnya semester I-2026 melaksanakan Tur Jawa dan seterusnya mencakup Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Saulawesi hingga bisa betul-betul paham kondisi angkutan jalan yang merupakan urat nadi logistik dan perekonomian Indonesia.

"Sangat mungkin dari perjalanan-perjalanan tersebut bisa diperoleh data ataupun gambaran nyata yang selama ini belum diketahui oleh Menhub, sehingga sangat bermanfaat sebagai dasar pengambilan kebijakan dan keputusan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Perhubungan," tutur Felix.

2. Rencana Menhub tutup jembatan timbang

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi (Chris/BKIP Kemenhub)

Menhub Dudy Purwagandhi sebelumnya telah mempertimbangkan untuk menutup jembatan timbang, lantaran dianggap sebagai sarang pungutan liar alias pungli. Selain itu, jembatan timbang sudah tidak efektif dijadikan penyaring truk-truk obesitas alias over dimension over load (ODOL).

"Kalau kami dari Kementerian Perhubungan, saya sampaikan ke Pak Dirjen Darat, yang paling ekstrem apabila memang pungli itu dari kami memang ada, dan kita tidak menutup mata terhadap itu, ya jembatan timbang kita tutup," kata Dudy kepada awak media, dikutip Senin (18/8/2025).

3. Jembatan timbang tak lagi efektif jaring truk ODOL

Hutama Karya dan Dishub saat merazia truk ODOL yang melintas di 5 ruas tol. (Dok. Hutama Karya)

Selain karena pungli, jembatan timbang tidak lagi efektif dalam menjaring truk-truk ODOL, lantaran keberadaannya yang kebanyakan di jalan-jalan arteri. Lokasi tersebut jarang dilewati sopir truk yang saat ini lebih memilih melintas di jalan tol.

"Jembatan Timbang itu kan kebanyakan ada di jalan arteri. Sekarang truk-truk (ODOL) ini masuk tol soalnya. Kemudian juga kita tidak bisa mengoperasikan 24 jam. Jadi mereka kalau kita operasikan jam 8 pagi, terus istirahat truk itu bisa lewat, kemudian kalau sampai jam 5 sore gak ada lagi, ya sudah mereka seperti berpesta jadinya," papar Dudy.

Editorial Team