Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

JHL Group Tambah Pabrik Dewacoco, Olah Kelapa dari Petani

Para pekerja perempuan di Dewacoco tengah memisahkan kulit kelapa berwarna cokelat muda dengan daging kelapa. (dok. Dewacoco)
Para pekerja perempuan di Dewacoco tengah memisahkan kulit kelapa berwarna cokelat muda dengan daging kelapa. (dok. Dewacoco)

Jakarta, IDN Times - JHL Group melalui PT Dewa Agricoco Indonesia (Dewacoco) berencana menambah pabrik pengolahan kelapa di Indonesia. Hal itu diklaim sebagai komitmen JHL Group dalam mengembangkan industri agro bisnis di Tanah Air.

Saat ini Dewacoco telah memiliki dua pabrik pengolahan kelapa yang sudah beroperasi, yakni di Maluku Utara (Desa Goal) dan Sulawesi Utara (Manado).

"Sebenarnya ada lagi pabrik yang akan didirikan di Kalimantan, yang saat ini masih dalam proses pengembangan. Selain itu Dewacoco juga sedang menjajaki untuk membangun pabrik pengolahan kelapa di Kepulauan Riau," ujar Founder Dewacoco, Jerry Hermawan Lo, dalam keterangan resminya, Jumat (13/9/2024).

1. Dewacoco mengolah kelapa dari petani jadi produk bernilai tambah

Proses pengolahan kelapa di pabrik Dewacoco milik JHL Group (dok. JHL Group)
Proses pengolahan kelapa di pabrik Dewacoco milik JHL Group (dok. JHL Group)

Pabrik kelapa Dewacoco bisa mengolah kelapa-kelapa yang dibeli dari para petani untuk menjadi sesuatu dengan nilai tambah tinggi.

“Kalau dulu kelapa Indonesia diekspor dalam bentuk utuh (kelapa bulat), sekarang dengan pabrik ini, kami bisa olah dulu sebelum diekspor. Ini yang dinamakan hilirisasi kelapa,” kata Jerry.

Sebelumnya, para petani kelapa di Halmahera menjual kelapa dalam bentuk utuh atau dalam bentuk kopra. Jika dijual dalam bentuk kopra, maka sabut kelapanya menjadi limbah yang kemudian hanya dibakar begitu saja. Tentu hal tersebut tidak ramah lingkungan dan bisa mengganggu kesehatan masyarakat.

Lewat pabrik Dewacoco, limbah sabut kelapa pun diolah menjadi bahan bakar terbarukan.

"Dewacoco jadi perusahaan satu-satunya di dunia penghasil bahan bakar biomassa dari limbah sabut kelapa," kata Jerry.

2. Proses pengolahan kelapa

Founder JHL Group, Jerry Hermawan Lo (dok. JHL Group)
Founder JHL Group, Jerry Hermawan Lo (dok. JHL Group)

Dewacoco, lanjut Jerry, selain memiliki harapan bermanfaat secara ekonomis untuk masyarakat, juga bercita-cita memacu energi yang keberlanjutan dan membangun kesadaran bersama tentang perbaikan lingkungan di masyarakat.

Jerry pun menjelaskan, proses pengolahan kelapa di Dewacoco dilakukan sedemikian rupa hingga tak ada satu pun sampah (waste) yang tersisa. Sabutnya diolah menjadi briket untuk bahan bakar biomassa. Tempurung kelapa akan dipisah dari batoknya untuk dijadikan charcoal.

Bagian kulit kelapa kemudian diolah menjadi coconut paring oil. Seturut itu pula daging kelapa dipisah dengan bagian ari. Ari kelapa tersebut selanjutnya akan diproses menjadi Crude Coconut Oil (CCO).

"Sesudah ari kelapa diubah menjadi CCO, bagian dagingnya kemudian masuk ke tahap drying diubah menjadi dessicated dan tepung. Deiscated kelapa tersebut didistribusikan menjadi bahan pangan, tetapi dapat pula menjadi bahan untuk pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)," beber Jerry.

3. Kapasitas pabrik

Pabrik Dewacoco di Goal, Halmahera Timur (dok. Dewacoco)
Pabrik Dewacoco di Goal, Halmahera Timur (dok. Dewacoco)

Pabrik Dewacoco di Halmahera kini bisa mengolah sekitar 100 ribu butir kelapa per hari dan targetnya bisa mengolah 250 ribu kelapa per hari pada 2025 mendatang.  Sementara itu, pabrik yang di Manado kini bisa mengolah 150 ribu kelapa per hari dan terus menggenjot untuk bisa mengolah 500 ribu butir kelapa per hari pada tahun depan.

Untuk mencapai target tersebut, Dewacoco terus memberikan pendampingan, penyuluhan, dan pelatihan kepada para petani untuk bisa menanam dan merawat pohon kelapa secara benar.

“Jika biasanya satu pohon kelapa bisa menghasilkan sekitar 40 butir kelapa per tahun, dengan penanganan yang benar, satu pohon kelapa bisa menghasilkan 120 butir kelapa per tahun. Artinya ada peningkatan 3 kali lipat,” tutur Jerry.

4. Kesejahteraan petani

Dewacoco membuat bahan bakar biomassa berbahan sabut kelapa (dok. Dewacoco)
Dewacoco membuat bahan bakar biomassa berbahan sabut kelapa (dok. Dewacoco)

Selain itu, keberadaan Dewacoco juga membuat petani bisa menjual hasil kelapanya ke pabrik pengolahan dan kelapa mereka dihargai mengacu pada harga pasaran dunia. Kini, pabrik kelapa milik JHL Group tersebut telah mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan, mayoritasnya putra-putri daerah dan bekerja sama dengan sekitar 5.000 petani kelapa.

“Di sini kami hadir dengan komitmen untuk menyejahterakan para petani kelapa dan putra-putri daerah,” kata Jerry.

Jerry tak hanya sekadar mendirikan pabrik untuk mengolah kelapa. Namun, di sisi lain dia mempunyai keinginan yang kuat untuk menyekolahkan anak-anak petani kelapa di sekitar pabriknya hingga ke jenjang sarjana.

“Saya punya cita-cita akan mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam waktu 5 tahun. Saya yakin itu akan tercapai,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us