Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna terkait ekonomi di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna terkait ekonomi di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Presiden Jokowi meminta koordinasi yang baik antara pemerintah dan tim presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk mempersiapkan RAPBN 2025.
  • Pembahasan RAPBN 2025 masih dalam tahap diskusi intensif dengan DPR RI, Airlangga menegaskan pentingnya kerja sama yang baik untuk hasil yang baik.
  • Rincian asumsi makro ekonomi dan target APBN 2025, termasuk pendapatan negara, belanja negara, defisit anggaran, pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, harga minyak, lifting minyak dan gas bumi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan hasil sidang kabinet paripurna hari ini yang dipimpin Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan dihadiri para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Airlangga mengatakan Presiden Jokowi meminta dilakukan koordinasi yang baik antara pemerintah saat ini dengan tim presiden terpilih, Prabowo Subianto dalam mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

“Nah, tentu ke depan Bapak Presiden juga meminta agar apa yang sudah dilakukan dengan tim dari presiden terpilih untuk dilanjutkan dengan komunikasi yang baik,” kata Airlangga saat menyampaikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/6/2024).

1. Pembahasan RAPBN 2025 dengan DPR diharapkan selesai dengan baik

(IDNTimes/Kevin Handoko)

Airlangga menjelaskan, pembahasan RAPBN 2025 masih berada dalam tahap diskusi intensif dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Dia menegaskan pentingnya kerja sama yang baik antara pemerintah dan DPR RI untuk memastikan kesepakatan akhir memberikan hasil yang baik.

"Diharapkan pembahasan DPR itu bisa diselesaikan dengan baik,” tuturnya.

2. Airlangga jawab pelemahan rupiah yang disebut karena risiko fiskal

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna terkait ekonomi di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Airlangga menjelaskan pelemahan rupiah disebut-sebut terjadi akibat risiko fiskal pemerintah baru telah direspons dan dibahas secara detail oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Dia menegaskan respons pasar terhadap penjelasan mengenai kebijakan presiden terpilih telah jelas, dengan keputusan terkait RAPBN 2025 yang sudah disetujui dalam pertemuan dengan presiden terpilih pada Jumat lalu.

“Tadi pagi sudah dijawab dan tadi sudah jelas respons pasar terhadap penjelasan mengenai kebijakan presiden terpilih,” sebutnya.

Selain itu, alokasi dana untuk program makan bergizi gratis juga sudah diputuskan sebesar Rp71 triliun, memastikan semua hal terkait telah tersedia dan disiapkan dengan baik.

3. Rincian asumsi makro ekonomi dan target APBN 2025

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan berkas tanggapan atas pengesahan RUU APBN 2024 kepada Ketua DPR Puan Maharani dalam Rapat Paripurna ke-6 Masa Persidangan I 2023-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9). (Dok. Kemenkeu)

Airlangga merangkum rincian asumsi makro ekonomi dan target APBN 2025, yakni sebagai berikut:

  • Pendapatan negara: sekitar 12,3 sampai 12,36 persen dari PDB.
  • Belanja negara: antara 14,59 hingga 15,18 persen dari PDB.
  • Defisit anggaran: 2,29 sampai dengan 2,82 persen dari PDB.
  • Pertumbuhan ekonomi: antara 5,1 sampai 5,5 persen.
  • Inflasi: 1,5 sampai 3,5 persen.
  • Suku bunga: 6,9-7,2 persen.
  • Harga minyak: antara 75-80 dolar per barel.
  • Lifting minyak: 580 sampai 605 ribu barel per hari.
  • Lifting gas bumi: 1,003 sampai 1,047 setara dengan barel minyak per hari.

Airlangga juga memaparkan target sosial ekonomi, sebagai berikut:

  • Tingkat kemiskinan: antara 7 sampai 8 persen.
  • Tingkat kemiskinan ekstrem: mendekati 0 persen.
  • Pengangguran terbuka: 4,5 sampai 5 persen.
  • Rasio Gini: 0,379 sampai 0,382.
  • Indeks Modal Manusia: 0,56.

Editorial Team