Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
JPMorgan (unsplash.com/ IKECHUKWU JULIUS UGWU)
JPMorgan (unsplash.com/ IKECHUKWU JULIUS UGWU)

Intinya sih...

  • Investasi strategis senilai Rp165,6 triliun dan target sektoral JPMorgan mengonfirmasi, dana 10 miliar dolar AS akan dialokasikan melalui investasi langsung dan modal ventura pada perusahaan yang bergerak di empat sektor utama.

  • Rencana perekrutan dan peran investasi dalam ketahanan ekonomi Selain investasi finansial, JPMorgan juga mengumumkan rencana perekrutan bankir dan profesional investasi baru guna membantu menjalankan misi strategis ini secara efektif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - JPMorgan mengumumkan rencana besar untuk berinvestasi hingga 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp165,7 triliun di perusahaan-perusahaan AS yang dianggap krusial bagi keamanan nasional dan ketahanan ekonomi.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen dengan jangka waktu 10 tahun senilai 1,5 triliun dolar AS atau Rp24,8 kuadriliun yang bertujuan mendukung sektor-sektor strategis seperti pertahanan, energi, dan manufaktur.

Pengumuman tersebut sekaligus menegaskan fokus bank terbesar di AS ini untuk memperkuat industri vital yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional dalam dekade mendatang. JPMorgan juga berniat menambah staf bankir untuk mendukung inisiatif investasi ini.

1. Investasi strategis senilai Rp165,6 triliun dan target sektoral

Ilustrasi Jamie Dimon (https://commons.m.wikimedia.org/World Economic Forum)

JPMorgan mengonfirmasi, dana 10 miliar dolar AS akan dialokasikan melalui investasi langsung dan modal ventura pada perusahaan yang bergerak di empat sektor utama, yakni pertahanan dan kedirgantaraan, teknologi frontier seperti kecerdasan buatan dan komputasi kuantum, inovasi energi termasuk pengembangan baterai dan ketahanan jaringan listrik, serta manufaktur maju dan solusi rantai pasokan.

“Sudah sangat jelas bahwa AS terlalu bergantung pada sumber yang tidak dapat diandalkan untuk mineral kritis, produk, dan manufaktur," kata CEO JPMorgan, Jamie Dimon, dilansir CNN.

Inisiatif ini akan memperkuat kemampuan dalam industri yang menjadi tulang punggung kelangsungan keamanan dan ekonomi AS.

2. Rencana perekrutan dan peran investasi dalam ketahanan ekonomi

JP Morgan (dok. Instagram.com/jpmorgan)

Selain investasi finansial, JPMorgan juga mengumumkan rencana perekrutan bankir dan profesional investasi baru guna membantu menjalankan misi strategis ini secara efektif. Bankir-bankir baru ini akan fokus menangani klien dan perusahaan di sektor-sektor penting tersebut.

“Amerika membutuhkan percepatan dan investasi yang lebih besar. Kami juga harus menghilangkan hambatan seperti regulasi berlebihan, birokrasi yang lamban, polarisasi politik, dan ketidaksesuaian sistem pendidikan terhadap kebutuhan keterampilan,” ujar Dimon.

JPMorgan juga akan membentuk dewan penasihat eksternal yang terdiri dari pemimpin sektor publik dan swasta.

3. Komitmen jangka panjang dan konteks geopolitik

ilustrasi dolar Amerika (unsplash.com/Blogging Guide)

Selain dana 10 miliar dolar AS investasi langsung, inisiatif ini ditujukan memobilisasi hingga 1,5 triliun dolar AS dalam bentuk pendanaan untuk memperkuat sektor-sektor vital bagi keamanan dan ketahanan nasional AS.

Langkah ini juga terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dagang AS dengan China, yang dialami persaingan teknologi dan pembatasan ekspor bahan-bahan penting.

“Keamanan kita sangat bergantung pada kekuatan dan ketahanan ekonomi Amerika," kata Dimon.

Sebelumnya, JPMorgan membantu menyiapkan investasi Departemen Pertahanan AS sebesar 400 juta dolar AS atau Rp6,6 triliun ke perusahaan rare earth atau logam tanah jarang, MP Materials untuk memperkuat rantai pasokan kritis domestik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team