ilustrasi uang rupiah (pixabay.com/IqbalStock)
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar pada Desember 2024 mencapai Rp9.210,8 triliun atau tumbuh 4,4 persen secara tahunan (yoy). Namun, pertumbuhan ini sedikit melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,5 persen.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso pertumbuhan uang beredar pada Desember 2024 didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 5,8 persen, dan uang kuasi sebesar 0,3 persen.
“Perkembangan M2 pada Desember 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat (pempus),” tutur Denny dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/1).
Adapun Denny mencatat, penyaluran kredit pada Desember 2024 tumbuh sebesar 9,1 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 10,1 persen. Sedangkan tagihan bersih kepada pempus kontraksi sebesar 17,4 persen, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 1,1 persen.
“Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 0,8 persen yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 1,0 persen,” ujarnya.