KALEIDOSKOP: Mega Proyek Kereta di Indonesia setelah 8 Tahun Penantian

Jakarta, IDN Times - Tahun 2023 menjadi tahun penanda berakhirnya penantian terhadap dua mega proyek kereta di Indonesia. Kedua proyek itu adalah LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Proyek LRT Jabodebek sendiri dibangun sejak tahun 2015. Setelah delapan tahun, akhirnya proyek itu diresmikan pada 28 Agustus 2023. Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga tak kalah lama penantiannya, yakni tujuh tahun, terhitung sejak 2016. Mega proyek itu akhirnya diresmikan pada 2 Oktober 2023 lalu.
Sepanjang 2023, isu mengenai kedua proyek itu menjadi sorotan. Mulai dari tanggal peresmiannya yang berkali-kali mundur, kendala saat uji coba, peresmian, tarif tiket, dan sebagainya.
1. Peresmian molor berkali-kali
Peluncuran LRT Jabodebek sendiri direncanakan sejak Agustus 2022 lalu. Namun, pemerintah akhirnya memutuskan peresmiannya diundur ke tahun 2023.
Tanggal peresmiannya pun terus mengalami perubahan, bahkan lebih dari tiga kali. Di 2023 ini, awalnya LRT Jabodebek direncanakan untuk beroperasi pada Juni 2023. Namun, pemerintah kembali merevisi tanggalnya menjadi 12 Juli 2023.
Tanggal peresmiannya pun kembali mundur ke bulan Agustus. Pemerintah akhirnya membuka uji coba LRT Jabodebek pada 12 Juli 2023. Sayangnya, uji coba itu tak berlangsung lama, karena harus dihentikan pada 17 Juli 2023. Uji coba terpaksa dihentikan karena ada perbaikan yang harus dilakukan pada sistem software.
Uji coba terbatas dibuka kembali pada 25 Juli. Pada proses itu, LRT Jabodebek hanya beroperasi pada pukul 08.00 sampai dengan 12.30 WIB dengan jumlah empat perjalanan kereta per hari. Dengan kuota maksimal 600 orang per hari.
Selama uji coba itu, hanya ada tiga rute yang dilayani, antara lain Cawang-Dukuh Atas, Cawang-Harjamukti dan Cawang-Jatimulya.
2. Heboh jembatan LRT Jabodebek salah desain
Sekitar 27 hari sebelum diresmikan, yakni pada 1 Agustus 2023, heboh pemberitaan jembatan lengkung panjang atau longspan LRT Jabodebek salah desain. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko.
Adapun longspan yang dimaksud ialah jembatan yang terbentang di atas jalan tol dalam kota, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Tikungan jembatan itu disebut terlalu sempit, sehingga LRT Jabodebek harus mengurangi kecepatan saat melintasi tikungan itu.
Pada 3 Agustus 2023, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengakui adanya ketidakmaksimalan dalam perancangan longspan tersebut.
Meski begitu, menurut Budi hal itu adalah persoalan wajar. Apalagi, Indonesia baru pertama kali membangun proyek tersebut dengan sumber daya dari dalam negeri.
"Berkaitan dengan struktur, berkaitan dengan desain, pasti kita belum maksimal," kata Budi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Budi mengatakan jembatan rel kereta menikung panjang seperti di Kuningan adalah yang pertama di dunia. Kementerian PUPR sendiri mengapresiasi longspan tersebut, apalagi dirancang oleh perempuan asal Bandung.
"Tetapi harus dicatat, tikungan itu adalah tikungan pertama di dunia yang mendapat apresiasi Pak Menteri PUPR, didesain oleh satu orang wanita dari Bandung yang di tempat lain belum ada, panjang dan menikung," ujar Budi.
3. LRT Jabodebek temui banyak kendala setelah beroperasi
Meski sudah diresmikan pada 28 Agustus 2023 lalu, perjalanan operasional LRT Jabodebek belum sempurna. Berulang kali, kereta ringan itu mengalami kendala saat mengangkut penumpang.
Kendala pada operasional LRT Jabodebek sudah terjadi sejak awal diresmikan. Di hari ketiga beroperasi, LRT Jabodebek mengalami mati listrik, tepatnya pada Rabu, 30 Agustus 2023 lpukul 08.12 WIB. Kereta yang mati ialah kereta yang melayani rute Jati Mulya-Dukuh Atas.
Lalu, pada siang harinya, pintu kereta LRT Jabodebek tak terbuka hingga 10 menit. Kendala itu terjadi di Stasiun Pancoran pukul 13.03 WIB. Akhirnya, penumpang harus dievakuasi.
Pada Rabu, 1 November lalu, rangkaian LRT Jabodebek yang melayani rute Harjamukti-Dukuh Atas mogok akibat aliran listrik terputus. Hal itu terjadi di depan Menara Saidah pada pukul 08.23 WIB. Perjalanan kereta pun terhenti selama tiga menit.
Tak hanya itu, pada 4 November lalu, bagian dalam Stasiun Cawang LRT Jabodebek terguyur hujan deras akibat ambrolnya plafon. Air hujan pun membanjiri bagian dalam stasiun.
Saat ini, LRT Jabodebek juga belum mengoperasikan seluruh rangkaian kereta yang dimiliki. Sebab, sejumlah rangkaian masih melalui proses pembubutan roda.
4. Jokowi tetapkan Whoosh jadi nama proyek kereta cepat
Pada 22 September 2023 lalu, pemerintah mengumumkan nama resmi Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi Whoosh. Nama itu merupakan hasil sayembara terbatas pembuatan desain identitas yang dilakukan tim penilai.
Tim penilai itu diketuai oleh eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Triawan Munaf. Triawan dan timnya telah melakukan penilaian soal nama Kereta Cepat Jakarta Bandung sejak Juli 2023. Adapun yang menjadi tim pengarah sayembara tersebut adalah Mensesneg Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Budi Karya Sumadi.
Filosofi "Whoosh" berasal dari suara lesatan kereta cepat yang awam diucapkan, baik oleh masyarakat Indonesia maupun internasional.
Nama tersebut juga sesuai dengan penggambaran kereta cepat yang saat ini menjadi yang tercepat di Asia Tenggara.
Selain itu "Whoosh" juga merupakan singkatan dari 'Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal' yang menjadi identitas kereta cepat.
5. Pemerintah putar otak integrasikan Kereta Cepat dengan berbagai moda
Proyek KCJB sendiri awalnya direncanakan beroperasi teknis pada Juni 2023. Kemudian, wacana itu diundur lagi ke Agustus 2023, kemudian September 2023, dan akhirnya resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023.
Kereta Cepat Jakarta Bandung beroperasi dengan tarif promo awal yakni Rp150 ribu untuk kelas premium ekonomi. Untuk meningkatkan jumlah penumpang, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) gencar mempromosikan integrasi dengan moda transportasi lain untuk penumpang kereta cepat. Sebab, KCJB sendiri tak melintas sampai pusat kota Bandung, dan hanya berhenti di Stasiun Padalarang serta Stasiun Tegalluar.
Bagi penumpang yang ingin naik atau turun di Stasiun Padalarang, bisa terhubung ke pusat kota Bandung dengan kereta api (KA) Feeder dengan rute dari dan ke Stasiun Bandung.
Sementara itu, untuk Stasiun Tegalluar terhubung dengan layanan Damri yang melayani rute masjid Al Jabbar, Stasiun Gedebage, Metro Indah Mall, Trans Studio Mall, Jalan Asia Afrika, alun-alun Bandung dan Pasar Baru. Selain Damri, juga tersedia shuttle bus menuju area Sumarecon.
Sejak beroperasi komersil pada 17 Oktober 2023 sampai 17 Desember 2023, Kereta Cepat Whoosh telah mengangkut sebanyak 881 ribu penumpang. Rekor jumlah penumpang terbanyak pada 19 November 2023, dengan total 21.537 penumpang.
Berdasarkan catatan KCIC, saat ini tingkat ketepatan waktu keberangkatan Kereta Cepat Whoosh mencapai 99,9 persen, dengan rata-rata kelambatan pemberangkatan dari Stasiun awal hanya 0,1 detik saja.