Subsidi Tiket LRT Jabodebek, Kemenhub Alokasikan Rp119 Miliar

Jakarta, IDN Times - LRT Jabodebek adalah salah satu moda transportasi yang mendapat subsidi dari pemerintah melalui anggaran Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/PSO).
Di tahun 2023 ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengalokasikan Rp119,8 miliar untuk subsidi tiket LRT Jabodebek.
“Khusus untuk LRT Jabodebek saja, kami menganggarkan dana Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/PSO) sebesar Rp 119.793.951.000,00 (hampir Rp120 miliar) pada 2023,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal dikutip dari keterangan resmi, Jumat (8/12/2023).
1. LRT Jabodebek baru beroperasi selama tiga bulan lebih

LRT Jabodebek sendiri baru beroperasi selama tiga bulan lebih, terhitung sejak 28 Agustus 2023.
Saat ini, pemerintah masih menerapkan tarif promosi untuk LRT Jabodebek. Tarifnya mulai Rp3 ribu untuk 1 KM pertama, dan maksimal Rp20 ribu untuk jarak terjauh. Namun, pada hari kerja di luar jam sibuk dan juga di akhir pekan, tarif maksimalnya Rp10 ribu.
2. Bos KAI janji tingkatkan kualitas layanan LRT

Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan dengan anggaran PSO tersebut, KAI memastikan akan terus meningkatan pelayanan LRT Jabodebek, baik dari sarana, fasilitas, maupun pelayanan lainnya.
“Kami siap melaksanakan amanah yang diberikan Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian, sesuai kontrak untuk LRT Jabodebek ," beber Didiek.
3. Sebanyak 27 rangkaian LRT Jabodebek akan dioperasikan bertahap

Saat ini, sejumlah rangkaian LRT Jabodebek masih dalam proses pembubutan roda. Namun, Risal memastikan sebanyak 27 rangkaian kereta LRT Jabodebek akan dioperasikan bertahap.
“Penambahan rangkaian ini dimaksudkan agar waktu tunggu (headway) dapat dipersingkat menjadi 7-15 menit sekaligus untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama musim libur ini,” kata Risal dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (30/11).