Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Moeldoko: Kereta Cepat Harusnya Benar-Benar Berhenti di Bandung

Kepala KSP Moeldoko (Dok.IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) bersama Kantor Staf Kepresidenan, serta perwakilan dari Kementerian Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi, dan Kementerian Perhubungan membahas peluang pembangunan stasiun di Kopo, Bandung, Jawa Barat.

Kepala KSP Moeldoko menilai, Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung perlu benar-benar berhenti di Bandung.

“Pilihan ini silakan ditangkap, tentunya wewenang ini ada di KCIC. Karena ini kereta cepat Jakarta-Bandung ya harusnya berhenti benar-benar di Bandung,” ujar Moeldoko dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).

1. Moeldoko minta kenyamanan penumpang perlu dipertimbangkan

Uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Kamis (22/6/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Moeldoko menilai kenyamanan penumpang Kereta Api Cepata Jakarta-Bandung perlu dipertimbangkan. Salah satunya soal ketersediaan kursi di kereta feeder saat sudah sampai di Padalarang.

“Pentingkan untuk kenyamanan penumpang, agar tidak berhenti hanya di stasiun Padalarang serta Tegalluar,” ujarnya.

2. KSP akan terus berkoordinasi

Kepala KSP Moeldoko (Dok.IDN Times/Istimewa)

Moeldoko menambahkan bahwa KSP akan terus berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait dalam mengkaji kemungkinan penambahan stasiun kereta api cepat. Apabila pembangunan tersebut akan dilakukan tentu harus memperhatikan dampak yang positif terhadap masyarakat.

“Silahkan dipersiapkan kajiannya,” ujar Moeldoko.

3. Pembangunan stasiun kereta cepat di Kopo sudah dipertimbangkan, masih terbatas dana dan izin

Depo Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. (IDN Times/Yogi Pasha)

Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menerangkan bahwa usulan pengembangan stasiun kereta api cepat di daerah Kopo, sudah menjadi pertimbangan. Namun, belum dapat dilaksanakan terkait dengan keterbatasan pendanaan serta izin penggunaan lahan di daerah tersebut.

“Terdapat lahan sekitar 30 hektar di Kopo dan itu memungkinkan (dibangun stasiun), tetapi KCIC belum ada dana untuk itu,” ujarnya

Plt. Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi, Rifky Setiawan, menyebutkan perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai pembangunan stasiun di Kopo. Saat ini, fokus pendanaan dilakukan terhadap 4 stasiun yang sudah beroperasi yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.

“Kalau nanti dibutuhkan 1 stasiun lagi, kami (Kemenkomirnves) akan menyoroti dari sisi pendanaan,” ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us