Jakarta, IDN Times - Asisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian RI, Eko Harjanto menyebut kekuatan industri otomotif nasional ditopang oleh 26 perusahaan.
"Saat ini kekuatan industri otomotif di Indonesia didukung oleh sekitar 26 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat dengan total kapasitas produksi sebanyak 2,35 juta unit per tahun," ucap Eko dalam Seminar Potensi Besar dan Masa Depan Mobil Hidrogen, Kamis (16/5/2024).
Menurutnya, industri otomotif merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi paling besar. Terlebih, Indonesia merupakan pasar terbesar kendaraan bermotor di Asia Tenggara.
"Industri otomotif nasional berpotensi besar untuk tetap tumbuh kedepannya hal ini dibuktikan dengan industri alat angkutan yang merupakan salah satu industri yang selalu mencatatkan pertumbuhan positif," jelas Eko.
Berdasarkan data yang dipaparkan, selama 10 kuartal berturut-turut sejak kuartal II 2021 sampai dengan kuartal IV 2024, secara kumulatif pada 2023 pertumbuhan industri alat angkut tumbuh sebesar 7,63 persen dengan kontribusi terhadap PDB nasional 1,51 persen.
Menurutnya, berdasarkan data Gaikindo pada kuartal I 2024 untuk penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih tercatat sebanyak 215.998 unit.
"Walaupun angkanya mengalami kontraksi sebesar 0,31 persen dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023," jelasnya.
Tak hanya itu, industri otomotif di Tanah Air mampu menyerap tenaga kerja langsung sebesar 38 ribu orang serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier 1 hingga tier 3.
"Sedangkan untuk ekspor jumlah mobil yang diekspor sampai kuartal pertama 2024 sebesar 108.251 unit," ucapnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional pada Januari—April 2024 tercatat sebanyak 263.706 unit.
Angka ini turun 22,8 persen year on year (yoy) dibandingkan realisasi penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni 263.706 unit.
Setali tiga uang, penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional juga berkurang 14,8 persen yoy dari 339.954 unit pada Januari—April 2023 menjadi 289.551 unit pada Januari—April 2024.