Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Kembangkan Bisnis Impor Paling Up to Date

ilustrasi impor (dok.istimewa)
ilustrasi impor (dok.istimewa)

Bisnis impor di Indonesia berkembang cukup pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Ditambah dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, bisnis impor merupakan salah satu peluang bisnis paling menjanjikan yang bisa dilakukan pengusaha besar maupun kecil. 

Namun, perlu diketahui bahwa banyak juga bisnis impor yang berujung gulung tikar karena tidak mampu bersaing maupun mengantisipasi tren pasar. Tapi kamu gak perlu khawatir! Mulai dari riset pasar hingga cara pembayaran, berikut 5 tips sederhana dan paling up-to-date untuk mengembangkan bisnis impor kamu. Check it out!

1. Jangan anggap remeh, riset tetap nomor satu!

ilustrasi riset di internet (unsplash.com/@johnishappysometimes)
ilustrasi riset di internet (unsplash.com/@johnishappysometimes)

Pentingnya melakukan riset sebelum memulai bisnis. Banyak pebisnis yang masih menganggap riset tidak terlalu penting untuk dilakukan ketika bisnis sudah berjalan. Padahal kegiatan ini punya peran krusial dalam menemukan produk serta konsumen potensial dan membuka peluang dalam ekspansi bisnis lho.

Salah satu cara yang dapat kamu lakukan adalah dengan memperdalam pemahaman mengenai target pasar. Misalnya mencari tahu apa produk yang benar-benar dibutuhkan konsumen, mengenal kompetitor, hingga menciptakan inovasi yang akan semakin menambah nilai produk kamu. 

Riset pasar biasanya sering dilakukan dengan interview, survei, maupun uji produk. Untuk melakukannya, kamu bisa menggunakan sumber daya internal yang dimiliki atau mencari pihak eksternal yang memang ahli di bidang riset.

2. Pastikan kamu tidak hanya punya satu supplier

ilustrasi supplier barang (freepik.com)
ilustrasi supplier barang (freepik.com)

Para pebisnis impor disarankan mempunyai lebih dari satu supplier guna menghindari tidak tersedianya produk yang diperlukan hingga mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang.

Jadi jika supplier utama suatu produk tertentu tidak dapat menyediakan stok sesuai kebutuhan, kamu masih bisa mendapatkannya dari supplier lain. Memiliki supplier lebih dari satu juga dapat membuka peluang bagi kamu untuk menjual produk-produk baru yang tidak disediakan oleh kompetitor.

3. Jangan kelola bisnis impor kamu sendirian

ilustrasi impor barang (freepik.com)
ilustrasi impor barang (freepik.com)

Punya bisnis impor menuntut kamu untuk dapat bekerja dan bergerak secara cepat. Setiap pesanan yang masuk harus segera diproses, stok barang yang tersedia harus dipantau secara teratur, serta reorder barang ke supplier harus dilakukan di waktu yang tepat untuk menghindari kehabisan stok karena proses pengiriman terhambat dan kurs yang merugikan.

Jika memungkinkan, kamu bisa merekrut tenaga kerja baru untuk membantu menangani transaksi-transaksi impor atau menggunakan alat bantu seperti task management software agar kamu dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien.

4. Pantau peraturan impor terkini yang berlaku

ilustrasi barang impor (freepik.com)
ilustrasi barang impor (freepik.com)

Impor tentu berkaitan erat dengan regulasi atau peraturan dari pemerintah. Inilah sebabnya kamu harus mengetahui informasi terkini tentang aturan impor yang mungkin bisa berubah sewaktu-waktu, misalnya mengenai dokumen yang dibutuhkan, pembatasan jumlah impor pada komoditas tertentu, hingga barang-barang yang dilarang untuk diimpor. Jika ada aturan-aturan yang tidak ditaati, bisa saja proses impor akan terhambat.

Nah, beberapa website yang bisa kamu kunjungi untuk mendapatkan informasi mengenai impor di antaranya adalah beacukai.go.id dan exim.kemendag.go.id.

5. Jangan asal pilih metode pembayaran

ilustrasi metode pembayaran (freepik.com)
ilustrasi metode pembayaran (freepik.com)

Ada beberapa alternatif yang bisa membantumu melakukan pembayaran impor, di antaranya melalui layanan remitansi online, bank, hingga offline merchant. Sebelum menentukan alternatif pilihanmu, kamu harus mempertimbangkan dulu kecepatan pengiriman uang dan biaya-biaya yang dibutuhkan saat melakukan transaksi.

Untuk perbandingan kecepatan pengiriman, biaya, dan cara kirim setiap alternatif pembayaran impor, kamu bisa cek di sini ya! Cara-cara di atas dapat kamu terapkan, jadi kamu tidak perlu khawatir lagi jika mau memulai bisnis impor nantinya. 

Nah, itulah 5 tips untuk mengembangkan bisnis impor paling up-to-date dari IDN Times. Selain tips di atas, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat melakukan impor, misalnya mengenai pajak impor dan perizinan. Semoga informasinya bermanfaat ya! (WEB/TUR) 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Asri Muspita Sari
talitha ulima
Asri Muspita Sari
EditorAsri Muspita Sari
Follow Us