Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih terus melakukan bersih-bersih di tubuh perusahaan pelat merah. Hal itu termasuk dana pensiun (dapen) di masing-masing BUMN yang 65 persen di antaranya bermasalah.
Permasalahan dapen tersebut diklaim dapat mengancam kesejahteraan para pensiunannya. Namun, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, masih belum mengetahui BUMN mana saja yang dapennya bermasalah lantaran pihaknya masih menunggu hasil audit dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kan sudah kemarin pak Erick paparkan (di DPR). Sudah tahu jadwalnya kapan. Kalau di luar itu, tanya progres gak bisa. Namanya audit kan semua proses, gak bisa gegabah juga," ucap Arya saat bertemu awak media di kantornya, Jumat (17/2/2023).