Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Berlin, Jerman (unsplash.com/Marius Serban)

Jakarta, IDN Times - Bagi pendatang atau wisatawan di Jerman, menemukan toko-toko tutup secara total setiap hari Minggu bisa menjadi pengalaman yang membingungkan. Tidak peduli seberapa penting kebutuhanmu, hampir semua aktivitas belanja harus ditunda hingga Senin.

Namun, di balik kebijakan tersebut, ada alasan historis, budaya, dan hukum yang kuat. Mengapa Jerman begitu ketat soal larangan belanja di hari Minggu? Simak penjelasan lengkapnya!

1. Asal-usul aturan toko tutup di hari Minggu

Ilustrasi toko yang sudah tutup (unsplash.com/Lucas Law)

Dilansir The Local Germany, prinsip Sonntagsruhe atau "istirahat hari Minggu" telah menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat Jerman, bahkan sampai dituangkan dalam konstitusi negara (Grundgesetz).

Pasal 140 yang tidak mengalami perubahan sejak 1919 menetapkan bahwa "Hari Minggu dan hari libur nasional yang diakui dilindungi oleh hukum sebagai hari untuk beristirahat dan peningkatan rohani."

Namun, tradisi untuk tidak bekerja di hari Minggu sebenarnya sudah ada jauh sebelum konstitusi itu ditetapkan. Konsep hari ketujuh sebagai hari istirahat berakar dari ajaran Perjanjian Lama, dan pada 321, Kaisar Romawi Konstantinus menetapkan hari Minggu sebagai hari libur resmi di seluruh Kekaisaran Romawi.

Seiring waktu, sebagian besar negara di Eropa secara perlahan melonggarkan larangan terhadap kegiatan komersial di hari Minggu. Tetapi Jerman tetap mempertahankan aturan tersebut secara ketat hingga hari ini. Perubahan dalam waktu dekat tampaknya sulit dilakukan, sebab larangan itu didasari oleh pertimbangan keagamaan sekaligus perlindungan terhadap hak pekerja.

2. Terdapat pengecualian pada sektor tertentu

Editorial Team

Tonton lebih seru di