Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jerman Ogah Buka Lagi Kedutaan di Korut, Apa Alasannya?

bendera Jerman (unsplash.com/Norbert Braun)
Intinya sih...
  • Jerman tidak akan membuka kembali kedutaannya di Korea Utara karena perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut.
  • Beberapa negara Eropa menarik diri dari Korea Utara pada awal 2020 karena pembatasan COVID-19 yang ketat, meskipun Korea Utara mengklaim sebagai negara paling bersih dari COVID-19.
  • Korea Utara mengerahkan ribuan tentara untuk mendukung Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, sementara Jerman bergabung dengan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC) yang dipimpin AS.

Jakarta, IDN Times - Jerman tidak berencana membuka kembali kedutaannya di Korea Utara. Alasannya, karena perang Rusia-Ukraina masih berlanjut. Sebab, Korea Utara disebut-sebut membantu Rusia menyediakan tentara untuk ikut berperang.

"Dalam situasi konflik yang sedang berlangsung dan Korea Utara terlibat di Ukraina, kami tidak melihat kemungkinan untuk membuka kembali kedutaan," kata pejabat Jerman, dikutip dari Yonhap, Rabu (12/3/2025).

1. Awalnya menutup kedutaan karena pandemi COVID-19

Potret Korea Utara (unsplash.com/Micha Brändli)

Beberapa negara Eropa yang mengoperasikan misi diplomatik di Korea Utara, di antaranya Jerman, Inggris, dan Swedia. Namun, mereka menarik diri dari negara itu pada awal 2020.

Saat itu, Pyongyang sangat ketat melakukan pembatasan COVID-19. Bahkan, sekutu mereka, China, hampir tidak bisa mengimpor barang karena pembatasan yang terlalu ketat.

Korea Utara waktu itu mengaku sebagai negara paling bersih dari COVID-19. Namun, hal tersebut diragukan banyak pihak.

2. Jerman sempat pertimbangkan membuka kedutaan kembali

Potret Korea Utara (pixabay.com/StillWZ)

Jerman dilaporkan telah mempertimbangkan untuk membuka kembali kedutaannya di Korea Utara. Dalam upaya terkait, seorang diplomat Jerman yang bertanggung jawab atas urusan Asia Timur mengunjungi negara itu pada Februari 2024 untuk memeriksa gedung kedutaan dan kondisi kehidupan setempat.

Korea Utara mengerahkan ribuan tentara untuk mendukung Rusia dalam perangnya melawan Ukraina tahun lalu, sementara Jerman secara resmi bergabung dengan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC) yang dipimpin AS yang bertugas mengawasi gencatan senjata Perang Korea 1950-53 pada Agustus tahun lalu.

Korea Utara sejak itu mengecam keras masuknya Jerman ke UNC, menyebutnya sebagai tindakan yang merusak perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

3. Konflik di Ukraina masih berlangsung

tentara dalam perang Ukraina-Rusia (pixabay.com/Luaks Johnns)

Di antara negara-negara Barat, Swedia mengembalikan diplomatnya ke kedutaannya di Korea Utara, untuk pertama kalinya pada September tahun lalu. Polandia dan Swiss juga melanjutkan kegiatan diplomatik di Korea Utara.

"Selama konflik (di Ukraina) masih berlangsung, kami tidak akan membuka (kedutaan)," kata pejabat Jerman itu.

Menurut kementerian unifikasi Korea Selatan, 15 kedutaan asing masih beroperasi di Korea Utara hingga kini, termasuk dari Brasil, Iran, India, Nigeria, dan Nikaragua.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us