Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi peternakan sapi (Unsplash.com/Celia Sun)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Selandia Baru pada Selasa (11/10/2022), mengungkap rencana menetapkan harga pada biaya iklim pertanian. Ini termasuk sendawa dan urin yang dikeluarkan oleh hewan ternak para petani Selandia Baru.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, beserta tiga menterinya mengumumkan hal itu di North Island, di sebuah peternakan sapi. Namun asosiasi petani di negara itu, marah dengan rencana pemerintah tersebut.

1. Rencana pajak gas metana yang memicu perubahan iklim

Ilustrasi (Pexels.com/Kelly Lacy)

Selandia Baru terkenal dengan produk ternak mereka. Jumlah ternak di negara tersebut, bahkan jauh lebih tinggi berkali lipat dibandingkan jumlah populasi penduduk.

Warga Selandia Baru diperkirakan sekitar 5 juta orang tetapi negara itu memiliki sekitar 10 juta sapi pedaging dan sapi perah serta sekitar 26 juta ekor domba. Industri pertanian dan peternakan Selandia Baru, telah dianggap berkontribusi pada kerusakan iklim karena emisi gas rumah kaca dari peternakan.

Melansir The Guardian, Jacinda Ardern dan tiga menterinya pada selasa mengungkap rencana pemerintah menetapkan harga pada biaya iklim pertanian. Rencana itu termasuk pajak metana dari hewan ternak.

Metana jadi salah satu emisi gas rumah kaca. Metana juga dihasilkan oleh sendawa dari hewan ternak. Sedangkan urin ternak mengandung nitrous oxide yang juga termasuk emisi gas rumah kaca. 

2. Oposisi menyebut pajak iklim Ardern sebagai pajak kentut

Editorial Team

Tonton lebih seru di