Kepala BKPM Lapor ke Jokowi Ada Gubernur Rasa Presiden

20 Feb 2020, 12:38 WIB

IDN Times / Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan ada gubernur yang merasa seperti presiden lantaran tidak mau melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kecepatan Kemudahan Berinvestasi.

Hal itu ia ungkapkan di depan presiden Joko"Jokowi' Widodo dalam acara Rapat Koordinasi Investasi 2020.

"Terima kasih Pak Mendagri sudah langsung membuat surat edaran kepada
gubernur, bupati, walikota (terkait Inpres). Namun perlu kami sampaikan secara terhormat mohon maaf Presiden, belum semua melakukan ini. Jadi masih ada satu gubernur yang belum," katanya di Jakarta, Kamis(20/2).

1. Bahlil mengingatkan hanya ada satu presiden yakni Jokowi

IDN Times / Auriga Agustina

Karena itu Bahlil tak hanya mengingatkan gubernur, dia juga mengingatkan bupati daerah, bahwa hanya ada satu presiden di Indonesia.

"Kemarin saya sengaja bilang bahwa mohon maaf, jangan sampai ada bupati yang merasa seperti presiden. Ini bahaya juga karena presiden Indonesia hanya satu, namanya Joko Widodo," ujarnya.

2. Inpres Nomor 7 tahun 2019 diharapkan mempermudah investasi

IDN Times / Auriga Agustina

Dengan adanya Inpres Nomor 7 tahun 2019 tersebut pemerintah berharap tahun ini investasi bisa tumbuh positif. Karena perizinan investasi yang masuk ke dalam negeri akan dipermudah.

Bahlil mengatakan, tanpa investasi, Indonesia sulit berkembang. Karena itu koordinasi antara pemerintah pusat harus sejalan dengan 34 Gubernur 342 walikota/bupati.

“Mereka (investor) takut dikriminalisasi oleh oknum-oknum tolong ditindak oleh Jaksa Agung dan Polri. Kalau ada korupsi sikat saja karena harus bertanggung jawab dengan kewajibannya,” ucap Bahlil yang juga mantan pengusaha itu.

3. Pemerintah menargetkan realisasi investasi tahun ini sebesar Rp886,3 triliun

Ilustrasi (IDN Times/Mia Amalia)

Adapun tahun ini pemerintah menargetkan realisasi investasi sebesar Rp886,3 triliun naik 9,6 persen dari tahun sebelumnya. Angka tersebut merupakan jumlah dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).