Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bisnis kuliner
ilustrasi bisnis kuliner (pexels.com/Gary Barnes)

Intinya sih...

  • Tentukan peran dan tanggung jawab sejak awal untuk menghindari kebingungan dan ketidakpuasan dalam bekerja.

  • Pembagian modal harus jelas agar tidak menimbulkan masalah ke depannya, termasuk pembagian keuntungan dan kepemilikan saham.

  • Sistem bagi hasil yang adil dan transparan perlu ditetapkan sejak awal, termasuk aturan jika ada anggota yang ingin keluar dari bisnis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salah satu hal paling menarik yang bisa dilakukan bareng teman ialah membangun bisnis bersama. Bayangkan bisa kerja sambil bercanda, gak sungkan menyampaikan ide, dan sukses bareng orang yang sudah akrab. Namun, gak semua cerita usaha bareng teman berakhir manis. Banyak yang malah jadi musuhan karena gak bikin kesepakatan yang jelas sejak awal.

Karena itu, sebelum berkiprah bersama di dunia bisnis, pastikan kalian sudah duduk bersama, ngobrol serius, dan bikin perjanjian yang jelas. Gak harus kaku, yang penting ada kesepakatan yang jelas dan tegas agar semua pihak nyaman serta gak ada yang merasa dirugikan. Nah, ini beberapa poin kesepakatan yang wajib dibahas sebelum bikin usaha bareng teman.

1. Tentukan peran dan tanggung jawab sejak awal

ilustrasi mengobrol dengan rekan bisnis (pexels.com/fauxels)

Agar usahamu gak jalan tanpa arah, seperti kapal tanpa nakhoda, semua orang harus punya peran yang jelas. Jangan sampai semua merasa sudah kerja keras, tapi ternyata ada yang gak jelas tugasnya. Kamu fokus pada produksi, misalnya, lalu teman fokus pada pemasaran. Kalau ada yang merasa tugasnya lebih berat, ini bisa bikin sakit hati. Dengan pembagian peran yang jelas, tugas jadi terarah, target tercapai, dan gak ada yang merasa kerja lebih banyak.

2. Pembagian modal harus jelas

ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)

Modal itu sensitif sekali. Banyak usaha bubar gara-gara masalah uang. Jadi, pastikan dulu siapa nyumbang berapa, bentuknya uang atau barang, dan gimana pencatatannya. Kalau modal gak seimbang, sepakati juga pembagian keuntungan dan kepemilikan saham. Ada baiknya buatkan perjanjian di atas kertas agar lebih transparan.

3. Sistem bagi hasil yang adil dan transparan

ilustrasi menghitung uang (freepik.com/freepik)

Kesepakatan bagi hasil itu bukan cuma tentang angka, tapi juga rasa adil. Mau bagi rata, sesuai persentase modal, atau sesuai deskripsi pekerjaan, semuanya harus jelas dari awal. Kalau bisa, tentukan juga kapan bagi hasil dilakukan. Apakah bulanan, per kuartal, atau setahun sekali? Jangan lupa, sisihkan dana untuk operasional agar bisnis gak macet gara-gara semua keuntungan diambil.

4. Aturan kalau ada yang mau keluar

ilustrasi bisnis (pexels.com/jopwell)

Gak semua orang bisa komitmen sampai akhir. Mungkin saja rekan bisnismu mau fokus ke hal lain atau butuh uang mendesak. Karena itu, penting untuk bikin kesepakatan tentang mekanisme keluarnya anggota. Apakah sahamnya harus dijual ke anggota lain dulu? Berapa harganya? Lalu, apakah dia masih berhak atas keuntungan setelah keluar? Kalau aturan ini gak jelas, ini bisa bikin hubungan jadi kaku dan gak enak.

5. Pisahkan urusan bisnis dan urusan pribadi

ilustrasi jalan bareng teman (unsplash.com/Rendy Novantino)

Ini yang sering banget jadi jebakan. Karena sudah dekat, kadang urusan bisnis dibawa ke ranah pribadi. Kalau ada masalah keuangan, misalnya, kalian jadi baper atau saling sindir di luar. Nah, kesepakatan untuk memisahkan masalah pribadi dan bisnis itu penting.

Sebagai contoh, buat perjanjian kalau lagi rapat dengan fokus ke masalah kerjaan saja. Kalau lagi nongkrong di luar, dilarang membahas hal-hal berbau pekerjaan. Ingat, menjaga profesionalitas itu kunci awetnya hubungan.

6. Buat perjanjian tertulis

ilustrasi menandatangani surat perjanjian (pexels.com/Cytonn Photography)

Karena saking dekat dan percaya dengan teman, banyak orang justru merasa gak enak hati jika harus membuat perjanjian tertulis. Padahal, justru itu yang bikin aman. Perjanjian tertulis berfungsi sebagai pengingat kalau suatu saat ada yang lupa atau salah paham. Gak harus kontrak superformal seperti di perusahaan besar, minimal ada dokumen yang ditandatangani bersama dan memuat poin-poin kesepakatan tadi. Ini juga bisa dipakai kalau suatu saat kalian butuh bukti hukum.

Membangun usaha bersama teman memang bisa jadi pengalaman seru dan menyenangkan. Namun, tanpa kesepakatan yang jelas, risikonya tinggi sekali. Ingat, kesepakatan bukan berarti gak percaya pada teman, melainkan ini justru cara untuk melindungi persahabatan dan bisnis. Jadi, sebelum berkiprah bersama, luangkan waktu untuk ngobrol serius, bikin aturan main, dan tulis semua kesepakatan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎