Ketegangan Tarif Bikin Pasar Cemas, Rupiah Loyo di Awal Pekan

- Uni Eropa bersiap balas tarif tingkatkan ketidakpastianPasar uang waspada atas rencana Uni Eropa untuk membalas tarif AS, meningkatkan ketidakpastian investor.
- Investor pantau risiko sanksi baru dan hasil politik AsiaInvestor juga mengawasi kemungkinan sanksi tambahan dari AS dan hasil pemilihan majelis tinggi Jepang.
- Pelemahan rupiah diproyeksikan masih akan berlanjutRupiah melemah 26 poin di level Rp16.323 per dolar AS, dengan proyeksi pelemahan lebih lanjut ke depannya.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup melemah dalam penutupan perdagangan awal pekan, Senin (21/7/2025). Rupiah melemah ke Rp16.323 per dolar AS di akhir sesi perdagangan.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp16.327 per dolar AS dan bergerak di rentang Rp16.312,5 hingga Rp16.344 sepanjang hari. Hingga akhir perdagangan, rupiah melemah 26,5 poin atau 0,16 persen dari penutupan sebelumnya di Rp16.296,5.
1. Uni Eropa bersiap balas tarif tingkatkan ketidakpastian
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan ketidakpastian kebijakan tarif AS menjadi perhatian pelaku pasar, menyusul laporan Wall Street Journal yang mengungkap Uni Eropa mempersiapkan langkah balasan.
"Meningkatnya ketidakpastian tarif AS terus menjadi tranding dikalangan para investor," ujarnya.
Langkah itu merupakan respons atas permintaan tambahan dari pejabat AS terhadap blok tersebut dalam perundingan dagang, termasuk rencana tarif dasar sebesar 15 persen yang disebut mengejutkan para negosiator Eropa.
Ketidakpastian meningkat menjelang tenggat waktu 1 Agustus untuk pemberlakuan tarif, sebagaimana ditegaskan oleh Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, yang menyebut batas waktu tersebut bersifat ketat.
Disebutkan pula tarif bisa berkisar antara 20 hingga 50 persen terhadap negara-negara mitra dagang utama AS.
2. Investor pantau risiko sanksi baru dan hasil politik Asia
Selain isu tarif, investor mencermati kemungkinan sanksi tambahan dari AS. Presiden Trump mengancam menjatuhkan sanksi kepada pembeli ekspor Rusia kecuali Moskow menyepakati kesepakatan damai dalam waktu 50 hari.
"Selain itu, investor bersikap hati-hati karena tarif AS akan mulai berlaku pada 1 Agustus," sebutnya.
Sementara di Asia, hasil pemilihan majelis tinggi Jepang yang digelar akhir pekan lalu menunjukkan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa kehilangan mayoritasnya, hanya memperoleh 47 dari 248 kursi yang tersedia.
3. Pelemahan rupiah diproyeksikan masih akan berlanjut
Ibrahim mencatat, rupiah sempat melemah hingga 50 poin dalam perdagangan hari ini sebelum ditutup melemah 26 poin di level Rp16.323 per dolar AS.
Untuk perdagangan Selasa (22/7/2025), dia memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif dan ditutup melemah di kisaran Rp16.310 hingga Rp16.360 per dolar AS.