Ilustrasi tambang batu bara (IDN Times/Aditya Pratama)
Dalam paparanya, pemerintah menargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bauran energi primer tahun ini mencakup batu bara diharapkan menyumbang sekitar 65,72 persen dari total pasokan energi listrik.
Untuk pembangkit gas, pemerintah menargetkan sebesar 17,72 persen, disusul PLTA sebesar 6.88 persen, panas bumi sebesar 5,33 persen, bahan bakar minyak (BBM) dan Bahan Bakar Nabati (BBN) sebesar 3,06 persen, biomassa sebesar 1,02 persen, dan energi baru terbarukan (EBT) lainnya sebesar 0,25 persen.
"Ya tentu dalam rangka bagaimana kita mengurangi emisi, ya khususnya emisi rumah kaca, kita mengharapkan ke depan untuk bauran energi ini bisa kita lakukan penyesuaian, jadi sehingga mayoritas energi baru terbarukan itu bisa disediakan," ucap Yuliot.
Menghadapi tantangan ini, upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai tujuan net zero emission pada 2060 menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, penting untuk mempercepat transisi menuju EBT dan mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil.