Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketersediaan SPKLU Dorong Penggunaan EV Saat Mudik 2025

ilustrasi pengisian daya di SPKLU Tol Jakarta-Cikampek (web.pln.go.id)
Intinya sih...
  • Kepala INDEF: Ketersediaan SPKLU meningkatkan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik saat arus mudik Lebaran 2025.
  • Peningkatan penjualan mobil listrik di Indonesia sebesar 153% pada 2024 disebabkan oleh ketersediaan SPKLU yang memadai.
  • Konsumsi listrik per kapita diperkirakan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik, membuka peluang bagi sektor ketenagalistrikan untuk meningkatkan produksi energi bersih dan berkelanjutan.

Jakarta, IDN Times - Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra Talattov menilai ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) merupakan faktor utama meningkatkan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Terutama saat arus mudik dan balik Lebaran 2025.

“Keberadaan SPKLU sangat penting untuk menjaga momentum peralihan dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik. Upaya negara menyediakan 3.558 unit SPKLU secara nasional menjadi modalitas penting untuk mendukung pengguna kendaraan listrik saat mudik,” ujar Abra dalam keterangan resminya, Kamis (20/3/2025).

Abra menjelaskan, pengguna kendaraan listrik bisa merasakan kemudahan dan efisiensi jika ada banyak SPKLU di jalur strategis.

1. Ketersediaan SPKLU tingkatkan minat masyarakat beralih ke EV

Ilustrasi SPKLU PLN (web.pln.co.id)

Selain itu, ketersediaan SPKLU yang memadai selama mudik tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pemilik kendaraan listrik, tetapi berperan besar dalam meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke EV.

“Hal itu terbukti dengan peningkatan signifikan penjualan mobil listrik di Indonesia pada 2024 yang melonjak 153 persen dari 17.051 unit pada 2023 menjadi 43.188 unit pada 2024,” kata Abra.

Namun, Abra menekankan ketersediaan SPKLU saja tidak cukup. Masyarakat juga memerlukan informasi yang memadai tentang lokasi SPKLU agar mereka tidak merasa cemas kehabisan daya saat di perjalanan.

“Masalah ini telah teratasi dengan dukungan teknologi melalui aplikasi PLN Mobile, yang dilengkapi fitur Trip Planner untuk membantu pengguna EV merencanakan rute perjalanan dan menemukan lokasi SPKLU terdekat,” ujar dia.

2. Konsumsi listrik per kapita diperkirakan meningkat

Petugas sedang mengecek kondisi SPKLU di salah satu rest area jalan tol. IDN Times/Debbie Sutrisno

Seiring meningkatnya jumlah pengguna kendaraan listrik, konsumsi listrik per kapita juga diperkirakan terus meningkat.

“Hal ini dapat menjadi solusi terhadap kondisi over supply listrik nasional. Pada 2023, konsumsi listrik di SPKLU tercatat sebesar 2,4 juta kWh dan diproyeksikan meningkat 370 persen menjadi 9,1 juta kWh pada 2024,” kata Abra.

Abra menambahkan, pergeseran dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik akan mengalihkan kebutuhan energi yang sebelumnya dipenuhi oleh BBM ke listrik.

"Ini membuka peluang besar bagi sektor ketenagalistrikan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," katanya.

3. Penggunaan jumlah pengguna EV berikan dampak positif bagi perekonomian nasional

Wuling Motors memperkenalkan dua mobil listrik terbarunya, New Air EV dan New Cloud EV pada pameran di Atrium Pollux Paragon Mal, Semarang pada 12–16 Maret 2025. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Di sisi lain, peningkatan konsumsi listrik juga dapat mendorong pengoptimalan sumber energi terbarukan.

Selain itu, peningkatan konsumsi listrik per kapita akibat meningkatnya jumlah pengguna EV juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

“Negara bakal memperoleh potensi pendapatan lebih besar, yang nantinya dapat digunakan untuk pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan, termasuk ekspansi jaringan listrik ke daerah-daerah terpencil,” kata Abra.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us