Jakarta, IDN Times - Center of Economic and Law Studies (Celios) merilis laporan terbaru mengenai dampak kebijakan wajib asuransi kendaraan bermotor Third Party Liability (TPL) terhadap perekonomian dan masyarakat Indonesia. Studi itu mengungkapkan, kebijakan wajib asuransi kendaraan berpotensi menimbulkan beban baru bagi masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah sekaligus berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Peneliti Celios, Dyah Ayu menyatakan, pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu menimbang ulang risiko asuransi kendaraan wajib ke perekonomian. Dengan lebih dari 164 juta kendaraan bermotor di Indonesia, pembayaran premi wajib TPL yang berkisar antara Rp40 ribu hingga Rp200 ribu per tahun dapat mengurangi pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income) masyarakat.
"Terutama bagi kelompok menengah ke bawah. Hal ini berpotensi menambah beban finansial rumah tangga. Momennya juga tidak pas dengan daya beli masyarakat yang sedang melemah,” tutur Dyah dalam laporan CELIOS, dikutip Minggu (9/2/2025).