Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(ki-ka) Kepala OJK DIY, Eko Yunianto dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon, merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Inarno Djajadi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
(ki-ka) Kepala OJK DIY, Eko Yunianto dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon, merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Inarno Djajadi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Intinya sih...

  • Kapitalisasi pasar di BEI naik menjadi Rp12.092 triliun, naik 3,58 persen year to date.
  • Indeks pasar obligasi mengalami penguatan 1,55 persen ke level 380,42 dengan yield SBN naik 33,20 bps ytd.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengungkapkan bahwa kinerja pasar modal Indonesia masih mengalami koreksi hingga semester-I 2024.

"Di pasar saham, IHSG terkoreksi 2,88 persen year to date (ytd) ke level 7.063,58 (menguat 1,33 persen month to date)," kata Inarno dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Senin (8/7/2024).

Meski begitu, OJK mencatat nilai kapitalisasi pasar BEI sebesar Rp12.092 triliun atau naik 3,58 persen ytd dan membukukan net sell sebesar Rp7,73 triliun ytd.

1. Penghimpunan dana di pasar modal dalam tren positif

ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, Inarno juga menyatakan, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif.

"Tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp120 triliun dengan 26 emiten baru," kata dia.

Kemudian dari sisi penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga Juni 2024 telah terdapat 17 penyelenggara mendapatkan izin dari OJK dengan 548 Penerbit, 156.679 pemodal.

"Total dana SCF yang dihimpun yang teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,11 triliun," ujar Inarno.

2. Kinerja pasar obligasi dan pengelolaan investasi

Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu di pasar obligasi, indeks pasar obligasi mengalami penguatan 1,55 persen ke level 380,42 dengan yield SBN pada 28 Juni 2024 rata-rata naik sebesar 33,20 bps ytd dan non-residence mencatatkan net sell sebesar Rp33,96 triliun.

Kemudian industri pengelolaan investasi nilai aset under management atau AUM tercatat sebesar Rp826,07 triliun atau naik sebesar 0,16 persen ytd dan tercatat net redemption sebesar Rp7,88 triliun ytd pada 28 Juni 2024.

3. Kinerja bursa karbon

Presiden Joko "Jokowi" Widodo resmi meluncurkan Bursa Karbon, Selasa (26/9/2023) (dok. BEI)

Inarno pun turut mengungkapkan kinerja bursa karbon per 28 Juni 2024. Sejak diluncurkan pada 26 September 2023, tercatat ada 62 pengguna jasa yang mendapatkan izin.

"Dengan total volume sebesar 608.000 ton CO2 dan akumulasi nilai sebesar Rp3,79 miliar," kata dia.

Editorial Team