Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah (Jateng). (dok. PT KITB)

Jakarta, IDN Times - PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) kembali menandatangani pemanfaatan lahan dengan perusahaan asing, yakni China dan Jepang.

Adapun kerja sama yang diteken adalah Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Perjanjian Sewa Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) bersama PT Youmi Medika Industri dan PT Luban Material Indonesia dari China, serta PT Nesinak Manufacturing Indonesia dari Jepang.

“Penandatanganan ini adalah momen penting, karena kami tidak hanya menciptakan kawasan industri, tetapi juga kota terpadu yang modern,” kata Direktur Utama PT KITB, Ngurah Wirawan dikutip dari keterangannya, Jumat (6/12/2024).

1. Nesinak Manufacturing jadi tenant Jepang pertama di KITB

PT Nesinak Manufacturing Indonesia teken kerja sama dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). (dok. KITB)

PT Nesinak Manufacturing Indonesia merupakan tenant Jepang pertama di KITB. President Director PT Nesinak Manufacturing Indonesia, Yoshihiko Tanaka mengatakan pihaknya berinvestasi senilai Rp20 miliar.

Nesinak Manufacturing Indonesia akan menempati lahan seluas 1,8 hektare dan BPSP 2 unit (3.768 sqm) untuk memproduksi komponen karet bagi elektronik dan otomotif, yang akan diekspor ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

“Kami telah beroperasi di Indonesia selama 27 tahun, dan KITB menawarkan peluang besar untuk ekspansi kami. Dengan lokasi strategis dan infrastruktur unggulan, kami optimistis produksi di KITB akan mendukung permintaan pasar global. Kami percaya KITB adalah pilihan ideal untuk pengembangan bisnis kami,” kata Tanaka.

2. Youmi Medika Industri dorong pencapaian Indonesia sebagai pusat produksi alkes

PT Youmi Medika Industri teken kerja sama dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). (dok. KITB)

PT Youmi Medika Industri, yang telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun di sektor alat kesehatan, memperkuat posisinya di KITB dengan mengambil delapan unit BPSP seluas 8.316 m2.

Perusahaan itu fokus pada produksi cotton swabs dan menyediakan fasilitas kantin untuk karyawannya.

Direktur PT Youmi Medika Industri, Windie Bolo Morta mengatakan pihaknya mendapat dukungan percepatan investasi di KITB.

“Dengan fasilitas dan infrastruktur yang modern, kami optimistis dapat menjangkau pasar internasional, seperti Dubai dan Asia Selatan, sekaligus memperkuat Indonesia sebagai pusat produksi alat kesehatan,” ujar Windie.

3. Industri hijau ikut masuk ke KITB

PT Luban Material Indonesia teken kerja sama dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). (dok. KITB)

Adapun PT Luban Material Indonesia membawa pendekatan industri hijau ke KITB. Direktur PT Luban Material Indonesia, Zhao Yingying mengatakan pihaknya memproduksi jendela, pintu, dan teralis berbahan dasar aluminium, dengan memanfaatkan bahan baku lokal dan mempekerjakan lebih dari 50 persen tenaga kerja Indonesia.

“Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam melimpah dan pasar yang berkembang pesat. Kami bangga menjadi bagian dari KITB, dan kami berharap dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui produk kami yang ramah lingkungan,” tutur Zhao Yingying.

KITB terus berkembang sebagai kawasan industri terintegrasi yang tidak hanya mendukung kebutuhan industri, tetapi juga membangun ekosistem kota dan destinasi wisata. KITB berlokasi strategis di tengah Pulau Jawa, dan memiliki akses langsung ke jalur Trans Jawa, serta infrastruktur pelabuhan modern.

Editorial Team