Kemensos salurkan bantuan logistik korban banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok. Kemensos)
Distribusi bantuan logistik ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat terus dilakukan melalui jalur darat, laut, dan udara.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Abdul Muhari, mengatakan seluruh moda transportasi dioptimalkan untuk menjangkau daerah yang masih terisolasi.
“Untuk Sumatra Utara, proses distribusi logistik tetap kita upayakan dengan tiga moda transportasi: jalur darat, udara, dan laut,” ujarnya dalam jumpa pers daring BNPB, Selasa (2/12/2025).
Ia merinci bahwa enam truk berkapasitas 15 ton telah diberangkatkan melalui jalur darat. Sementara melalui jalur laut, tengah dikirim 100 ton beras dari Jakarta menuju Sibolga untuk selanjutnya disalurkan ke wilayah terdampak.
“Untuk udara, saat ini di Silangit ada tujuh unit helikopter yang beroperasi dan jumlahnya akan terus ditambah. Tiga unit merupakan dukungan TNI dan empat unit dari BNPB,” jelasnya. Menurut dia, pengiriman udara tetap krusial untuk menjangkau daerah yang belum dapat ditembus jalur darat, meski kapasitas angkutnya terbatas.
Di Aceh, operasi distribusi logistik juga digencarkan melalui jalur udara dan darat. “Untuk distribusi logistik di Provinsi Aceh, per hari ini ada empat helikopter yang beroperasi,” katanya. Fokus penyaluran diarahkan ke Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Lhokseumawe, dan wilayah lain yang aksesnya masih terputus.