Beberapa perwakilan PT Vale Indonesia saat menghadiri agenda Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, untuk memaparkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). (vale.com)
PT Vale Indonesia antusias dengan cita-cita gemerlap Indonesia Emas 2045, termasuk dalam hal transisi energi hijau nasional. Salah satu upaya yang dilakukan Vale untuk mewujudkan visi tersebut adalah memegang teguh prinsip environmental, social, and governance (ESG). Itu merupakan pedoman tiap langkah yang dilakukan untuk memperhatikan kebaikan pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Untuk implementasi aspek lingkungan, PT Vale selalu memprioritaskan upaya reklamasi lahan pasca-tambang demi keseimbangan ekosistem alam. Selama ini, Vale telah mereklamasi lahan seluas 3.818 hektare di area bekas tambang. Itu dilakukan dengan cara menanam 700.000 bibit pohon tiap tahun serta ada sekitar 60 persen bibit pohon lokal yang ditanam, seperti eboni, dengen, dan kaloju.
Sementara itu, untuk aspek sosial, PT Vale salah satunya berperan aktif dalam mengelola sekolah. Mereka bahkan membangun lembaga pendidikan tinggi melalui Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) di Sorowako, Sulawesi Selatan. YPS telah mencetak sekitar 2.600 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan pada tiap tahunnya.
"Selama lebih dari 50 tahun beroperasi di Sorowako, kami tidak hanya menjalankan aktivitas tambang, tetapi juga aktif dalam pembangunan pendidikan. Kami tidak hanya membangun lembaga pendidikan untuk mencetak bakat, tetapi juga untuk menyiapkan generasi penerus yang kelak akan melanjutkan perjuangan kami," papar Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Vale, Febriany Eddy, dilansir Vale Indonesia.
Di sisi aspek tata kelola, PT Vale berinisiatif untuk berkolaborasi strategis bersama Ford (produsen otomotif terkemuka dari Eropa) pada 30 Maret 2023. Kerja sama ini menghasilkan produk kendaraan listrik serta Vale sebagai produsen nikel berperan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Ini merupakan terobosan untuk menciptakan alat transportasi yang ramah lingkungan, selaras dengan konsep energi hijau di Indonesia, sekaligus menjadi bukti Vale dalam meningkatkan aspek tata kelola nasional melalui sektor bisnis di pasar global.
"Perjanjian ini menunjukkan bahwa yang terpenting bukan hanya apa yang kami tambang, tetapi bagaimana kami melakukannya. Kami menanamkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam setiap tindakan kami, dan hasilnya adalah kolaborasi unik dengan produsen mobil global Ford dan perusahaan pemroses mineral global terkemuka Huayou untuk berinvestasi bersama dalam proyek ini. Kerja sama global ini sejalan dengan visi Indonesia untuk membangun ekosistem kendaraan listrik domestik dan menjadikan PT Vale sebagai kontributor penting dalam mengatasi tantangan dekarbonisasi dunia, dengan investasi yang akan menghasilkan manfaat ekonomi lokal dan memastikan pemanfaatan sumber daya nikel Indonesia secara optimal," tambah Febriany Eddy.