5 Upaya Vale Indonesia dalam Mendorong Keberlanjutan Lingkungan

Aktivitas pertambangan tak luput dari akibat yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Prosesnya seringkali merusak ekosistem. Dari mulai penggalian sampai pembuangan limbah. Habitat hewan terancam dan lahan tercemar. Menyikapi permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan PP (Peraturan Pemerintah) No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi Dan Pascatambang. Serta Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara.
Pemerintah dan para pelaku industri sama-sama bersinergi untuk mendorong keberlanjutan lingkungan. Mengurangi dampak yang ditimbulkan dari pertambangan dan upaya konservasi alam. Sinergi ini dilakukan oleh PT Vale Indonesia. Mereka tak lepas tangan membiarkan alam semakin rusak. #MenambangKebaikan bagi lingkungan di lahan bekas tambang merupakan bentuk kepedulian terhadap alam. Semangat ini jangan pernah berhenti demi masa depan yang lebih harmonis.
Lebih dari yang diharapkan, PT Vale sigap untuk mencegah berbagai isu lingkungan. Inilah upaya yang dilakukan Vale dalam mendorong keberlanjutan lingkungan.
1. Agenda rendah emisi

Net Zero Emission (NZE) terus digaungkan untuk keberlangsungan lingkungan hidup. Berbagai cara ditempuh agar efek karbon dari pertambangan diminimalkan. Pemerintah pun menetapkan target untuk bisa mencapai NZE di 2060. Namun PT Vale Indonesia optimis NZE ini akan tercapai di 2050. Upaya yang dilakukan diantaranya adalah penggunaan ketel listrik atau electric boiler, uap yang dihasilkan berguna untuk proses atomisasi. Jika sebelumnya menggunakan bahan bakar yang tidak terbarukan, maka dengan ketel listrik ini emisi karbon bisa ditekan. PLTA menjadi sumber energi dari penggunaan ketel listrik. Tak hanya itu aktivitas pertambangan lainnya pun didukung oleh 3 PLTA milik PT Vale. Selain mengefisienkan operasional, juga mampu mengurangi emisi karbon.
Tak hanya emisi karbon yang diperhatikan, namun emisi non karbon juga terus dipantau. Seperti emisi partikulat, emisi yang melepaskan partikel kecil ke udara akibat proses pembakaran. Penggunaan Electrostatic Precipitator yang dilakukan PT Vale mampu mengurangi emisi partikulat. Kemudian emisi SO2 dengan upaya stabilisasi pada tungku reduksi, pengalihan bahan bakar MFO (Marine Fuel Oil) dan mengganti solar konvensional. Aglomerasi debu juga dilakukan dengan metode ekstrusi pada proses daur ulangnya.
2. Reklamasi dan rehabilitasi pascatambang

Komponen yang tak kalah penting dari pemulihan lingkungan akibat kegiatan pertambangan adalah reklamasi dan rehabilitasi. Sistem backfilling dilakukan oleh PT Vale untuk mempertahankan tanah pucuk dan tanah lainnya, yang kemudian akan digunakan kembali di lahan pasca tambang. PT Vale juga meneliti benih tanaman yang nantinya akan dipelihara di fasilitas pembibitan.
Sebelum melakukan pembukaan lahan, yang pertama dilakukan adalah menentukan batasan lahan yang akan ditambang. Rehabilitasi pasca tambang dilakukan oleh PT Vale Indonesia dengan tahapan berikut ini:
- Penyiapan lahan. Setelah menyiapkan desain penataan lahan, langkah selanjutnya adalah menimbun batu di area lahan diikuti dengan penyebaran tanah pucuk. Lereng balik, saluran air, kolam pengendapan dan tanggul pengelak dibuat untuk mengendalikan erosi tanah. Penggemburan lahan dilakukan sebagai proses terakhir dari penyiapan lahan.
- Tanaman penutup. Penanaman benih tanaman penutup ditaburkan diatas tanah agar bisa mengurangi erosi.
- Menanam tanaman perintis, diantaranya tanaman enterolobium, casuarina, cassia siamea, bitti dan lainnya. Tak cukup sampai disitu pemeliharaan tanaman pun dilakukan agar terbebas dari hama.
- Menanam tanaman endemik. Setelah 2 sampai 4 tahun tanaman perintis tumbuh kemudian ditanam pula tanaman endemik seperti kayu hitam. Dengan sama-sama dilakukan pemeliharaan.
- Pemantauan, agar bisa tumbuh dengan baik tanaman-tanaman dipantau secara berkala sehingga ekosistem dapat terjaga.
3. Pengurangan dan pemanfaatan limbah

Limbah industri pertambangan mempunyai dua jenis yaitu B3 atau limbah beracun dan limbah Non B3. Pengurangan limbah B3 dilakukan PT Vale dengan menggunakan kidney lube dan Modular Screening Station, yang dapat mengurangi limbah aki bekas, minyak pelumas hidrofilik, kain majun dan filter oli bekas. Oli bekas pun dimanfaatkan untuk pengganti High Sulfur Fuel Oil (HSFO). Limbah drum bekas bisa dikurangi dengan pembelian yang diangkut oleh iso tank.
Limbah Non B3 seperti terak nikel dimanfaatkan untuk pembangunan jalan tambang. Penggunaan bahan limbah yang ramah lingkungan ini disebut green agregat ecoterako. Selanjutnya, sampah organik dan eceng gondok dimanfaatkan untuk kompos. Limbah ban bekas digunakan pada perkuatan struktur tebing dengan cara vulkanisasi.
4. Efisiensi konsumsi air dan pengolahan limbah cair

Penurunan konsumsi air dilakukan dengan pemanfaatan daur ulang air yang digunakan untuk penyiraman jalan tambang di blok Ferrari dan Anoa, pendinginan Furnace bersuhu tinggi serta untuk pendingin slag. Pemantauan terus dilakukan dalam intensitas penggunaan air ini dengan menerapkan flow meter.
Kolam pengendapan dibuat untuk pengendalian limbah cair atau efluen. Sebanyak 100 kolam lebih. Wujud nyata dari upaya PT Vale Indonesia ini sebagai bentuk pelestarian pada lingkungan. Karena jika dibiarkan begitu saja tanpa ada perencanaan pengolahan limbah, pastinya akan merusak ekosistem alam. Pemeriksaan kualitas air pun terus dilaksanakan. Adanya teknologi LGS (Lamella Gravity Settler) yang merupakan proses penjernihan air, menambah upaya pelestarian lingkungan.
5. Menjaga ekosistem dengan konservasi flora dan fauna

Tanpa keanekaragaman hayati, ekosistem tak akan pernah tercipta. Agar kesinambungan ini selalu selaras maka flora dan fauna harus selalu dilindungi dari kepunahan dan kerusakan. Konservasi flora dan fauna diantaranya ada pohon eboni (kayu hitam) yang sudah mulai langka, kayu uru, kayu dengen, dan kupu-kupu bidadari.
PT Vale Indonesia juga membangun Taman Kehati Sawerigading Wallacea di Site Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Terdapat nursery, taman tambang, arboretum, penangkaran rusa, taman kupu-kupu, wooden house dan showcase area. Berbagai usaha yang dilakukan demi mencapai kelestarian keanekaragaman hayati merupakan langkah cemerlang bagi PT Vale Indonesia yang patut diapresiasi dan dicontoh oleh para pelaku industri sejenis.
Alam sudah memberi banyak kebaikan, sudah sepatutnya kita menambang kebaikan pula bagi lingkungan. Mulai dari #StartsWithMe perubahan positif sekecil apa pun akan memberi dampak yang baik terhadap keberlanjutan lingkungan.