Jakarta, IDN Times - Minat masyarakat Indonesia terhadap investasi alternatif, khususnya properti, menunjukkan pertumbuhan signifikan sebagai pilihan investasi jangka panjang yang aman dan berdampak.
Sepanjang 2024, sektor properti menyumbang Rp122,9 triliun atau 7,2 persen dari total realisasi investasi nasional, menempati peringkat keempat sebagai penyumbang investasi terbesar, khususnya dari subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.
Di sektor properti, kebutuhan terhadap hunian, ruang usaha, dan lahan terus meningkat. Tapi, akses kepemilikan maupun keterlibatan investasi masih didominasi kelompok tertentu.
Sementara, koperasi dengan potensi gotong royongnya belum banyak dimanfaatkan sebagai instrumen investasi yang relevan bagi generasi melek digital. Padahal, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga 2024 tercatat lebih dari 130 ribu koperasi aktif di Indonesia, yang menandakan besarnya potensi transformasi koperasi ke arah digital.