Jakarta, IDN Times - Kartu Prakerja kembali menjadi polemik. Kali ini program andalan Presiden Joko "Jokowi" Widodo itu direkomendasikan agar dihentikan sementara waktu.
Ekonom Bhima Yudhistira menilai, saran dari KPK tersebut perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah. "Sudah tepat (rekomendasi KPK)," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (20/6).
Menurut Bhima, program Kartu Prakerja sejak awal diluncurkan memang sudah sarat dengan konflik kepentingan. Kehadiran CEO Ruangguru, Adamas Belva Devara misalnya, saat itu ia masih menjabat sebagai Staf Khusus Presiden. Di sisi lain, Skill Academy yang berada di bawah naungan Ruangguru merupakan platform resmi Kartu Prakerja.
"Selain itu, kartu Prakerja idealnya ada di bawah Kementerian Tenaga Kerja, tapi yang terjadi justru di bawah Kemenko Perekonomian. Ini cukup aneh mengingat kementerian teknis yang harusnya membawahi program, bukan level menteri koordinasi," ungkap Bhima.