Kelangkaan BBM melanda Kuba dalam beberapa pekan terakhir. Peristiwa ini mengakibatkan antrean panjang mobil untuk mengisi BBM di sejumlah tempat pengisian BBM. Bahkan, pengemudi terpaksa menginap di dalam kendaraannya untuk mendapat jatah, dilansir El Pais.
Kepala Program Amerika Latin dan Karibia di University of Texas at Austin, Jorge Pinon mengatakan kasus ini punya kaitan dengan Venezuela. Sebab, Kuba dan Venezuela setuju barter dokter dan guru dengan minyak mentah sejak tahun 2000.
Sayangnya, dalam 2 dekade terakhir Venezuela mengalami penurunan pendapatan dari penjualan minyak di pasar internasional. Alhasil, ekspor minyak Venezuela ke Kuba turun hingga 50 persen akibat kasus korupsi, kesalahan manajemen, dan sanksi.
Dikutip The Guardian, terdapat perubahan haluan Venezuela di tengah perang Rusia-Ukraina. Kini, AS memperbolehkan pembelian minyak dari Venezuela untuk menggantikan impor minyak Rusia, sehingga minyaknya mungkin akan dikirim ke AS.
Sedangkan Kuba menghadapi dilema lantaran memiliki minyak mentah, tapi kualitasnya kurang baik. Mereka pun harus menelan biaya besar dalam proses pengubahan ke BBM jika memilih produk minyak dalam negeri.