Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantu pemerintah dalam pembangunan lumbung pangan nasional atau Food Estate modern.
Menurutnya, BMKG punya peran penting dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional tersebut.
Luhut mengatakan Food Estate merupakan salah satu pelindung Tanah Air dari ancaman krisis pangan. Dalam hal ini, dia menyoroti perubahan iklim ekstrem dan juga perang di Rusia dan Ukraina, serta ketegangan antara China dan Taiwan yang bisa mengancam ketahanan pangan dunia.
"Dan dalam kondisi sekarang ini di mana keadaan global yang tidak menentu akibat ada perang di Ukraina dan juga ketegangan di kawasan ini dengan Taiwan-China itu juga berpengaruh sekali kepada ketahanan pangan dan energi. Dan itu juga perlu Food Estate kita bangun, dan itu memerlukan sekali peran BMKG untuk bisa secara modern," kata Luhut dalam Rakornas BMKG yang digelar virtual, Senin (8/8/2022).
Luhut mengatakan ketahanan pangan Indonesia mulai melemah. Buktinya, pada 2021 lalu, skor indeks ketahanan pangan Indonesia menurun dibandingkan 2020, dari 61,4 menjadi 59,2.
Kondisi itu perlu diwaspadai. Bahkan, dia mengatakan Presiden Joko "Jokowi" Widodo juga sudah menugaskan para menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk meningkatkan skor tersebut.
"Bapak Presiden meminta kepada para menterinya melakukan upaya yang serius secara terintegrasi, agar indeks ketahanan pangan Indonesia pada tahun 2022 dapat meningkat kembali," ucap Luhut.
Selain membangun Food Estate, Luhut juga meminta seluruh pihak berkolaborasi dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
"Kebijakan pangan sebagai kebijakan publik yang secara khusus melingkup produksi, pemrosesan, pendistribusian, dan pemasaran, dan juga faktor kewaspadaan terhadap iklim ekstrem perlu dilakukan untuk mendukung jaminan ketersediaan pangan secara lebih baik lagi," tutur dia.